Tutup
Sekapur Sirih

Semangat Pagi Ini

3
×

Semangat Pagi Ini

Sebarkan artikel ini
Semangat Pagi Ini

Ilustrasi menuntut ilmu, upaya menghilangkan kebodohan (gambar istimewa) 

 

Edisi: 5

Bekasi, kabarnusa24.com-

*_Pelajaran Penting_*

Di Islam ada prinsip:

“Jangan terlalu berharap kepada hasil, tapi maksimalkan-lah proses.”

Hal itu berawal dari hadis:

إن الله يحبُ إذا عملَ أحدكُم عملا أن يتقنهُ.

*”Allah suka ketika kalian sedang bekerja, lantas kalian menekuni dan menyempurnakannya.”*

— معجم الأوسط ، ٢٧٥/١

Dalam hadis itu, Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak menyuruh kita agar mengejar hasil yang sempurna, tapi beliau mendorong agar kita menjalani proses dengan sebaik mungkin.

Mungkin sebab, hasil itu tidak bisa kita kontrol penuh, yang bisa kita kontrol penuh adalah proses.

Faktanya, orang banyak depresi karena termakan harapannya sendiri. Angan-angannya tinggi, usahanya minus. Bener kata Imam Ibnu ‘Athāillāh as-Sakandari:

الرجاء ما قارنه العمل وإلا فهي الأمنية

*Harapan adalah yang dimaksimalkan oleh usaha, jika tidak, maka ia hanyalah ilusi belaka*

Mengapa kita tidak boleh berharap lebih? Karena dapat melupakan akhirat.

Kok bisa? Iya, sebab jika orang sudah punya harapan tinggi, biasanya segala cara dihalalkan —termasuk dengan cara yang instan— untuk mencapai cita-cita tadi tanpa pertimbangan yang matang

Itulah sabda Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam:

إنّ أخوفَ ما أخافُ على أمّتي الهَوى وطولُ الأملِ فأما الهوى فيصدُّ عن الحقِّ وأما طولُ الأملِ فيُنسي الآخرةَ.

*Yang paling aku takutkan dari umatku adalah (menuruti) hawa nafsu dan angan-angan panjang*

Hawa nafsu, lanjut Nabi, dapat membutakan mata dari kebenaran. Sedangkan, panjang harapan dapat melupakan pada akhirat.

Jadi, berharap lebih itu tidak baik. Fokuslah pada proses, perkara hasil, baik buruknya, adalah urusan belakang. Berharap, boleh, tapi jangan berlebihan.

_Sumber : Fawaid H.Abdullah @fahimabdoellah_

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *