Jakarta – kabarnusa24.com.
Muhammad Ja’far Hasibuan Ilmuwan kelas dunia penemu Biofar SS dengan segudang prestasi dunia dan telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia international menyampaikan, “Selamat Tahun Baru 2023, dengan menyongsong baik transformasi baru menjadi manusia yang mampu bermanfaat orang lain khususnya di lingkungan anak anak muda Indonesia siap untuk maju.”
“Pada tahun 2023 ini Klinik Biofar SS akan mengabdi dengan ikhlas, semangat memberi pelayanan medis ke pasien. Mari bersama-sama menyongsong transformasi baru demi lebih maju,” kata Muhammad Ja’far Hasibuan
Dalam melangkah ke tahun 2023, Muhammad Ja’far Hasibuan mengajak untuk menapakinya dengan penuh bersemangat dan kesungguhan. Karena, tantangan di tahun 2023 tentu lebih berat, sebab harapan masyarakat atas kemajuan Klinik Biofar SS yang memberikan pengobatan gratis, juga lebih besar berkat dukungan masyarakat luas.
Bahkan, turut dibantu Bapak Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo pengobatannya. Atas bantuan dari Kapolri, mengalir pahalanya sehingga masyarakat bisa berobat secara tradisional di klinik Biofar SS karya anak bangsa berprestasi dunia.
Lanjutnya, pada Peringatan Hari Guru Nasional, 25 November 2022 dan Sumpah Pemuda ke-94 tahun 2022 kemarin, Muhammad Ja’far Hasibuan sebagai Peneliti Kesehatan Dunia yang meraih Juara 1 Dunia dalam dunia medis.
M. Ja’far Hasibuan, Ilmuwan kelas dunia yang memiliki segudang prestasi dunia layak dijadikan sebagai tokoh inspiratif bermanfaat. Penemu, pengubah yang cukup menggetarkan dunia ini menjadi contoh teladan bagi semua pemuda di Indonesia yang wajib di contoh.
Ilmuwan penemu Biofar SS herbal berkelas dunia itu semakin dikenal masyarakat luas karena segudang prestasi yang dimilikinya. Hal itu bermakna renungan dan pelajaran berharga dari kegigihan pemuda-pemudi masa penjajahan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Sosok Inspiratif bagi pemuda-pemudi Indonesia, Muhammad Ja’far Hasibuan merupakan anak angkat dari Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, kini menjadi seorang inspiratif yang wajib dicontoh oleh kaum intelektual seperti, Pemuda, Pelajar, Mahasiswa, Guru, Dosen. Pasalnya, inspirasi dan teladan dari pemuda-pemudi pejuang kemerdekaan tersebut dinilai dapat menjadi penguat gerak langkah dalam mengisi pembangunan bangsa saat ini.
Hari sumpah Pemuda sebagai momentum kemajuan suatu bangsa.
“Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022 adalah momentum bersatu dalam keberagaman pemuda yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Pemuda menjadi elemen penting bagi keberlangsungan hidup sebuah bangsa dan Hari Guru Nasional jadi momentum meningkatkan kompetensi,” kata Ja’far kepada media melalui keterangan wawancara Sabtu (14/01/23).
Di samping itu, menurut Ja’far era digital sebagai bahan untuk evaluasi diri dan refleksi diri, peningkatan kompetensi, dan keterampilan harus terus dikembangkan pada era digital. Seorang guru akan selalu terpanggil untuk memberi yang terbaik bagi siswanya.
“Sebagai contoh, selama masa pandemi, sektor pendidikan tanpa disengaja dipercepat untuk masuk era 4.0. Mau tidak mau mendorong seorang guru untuk menguasai teknologi digital dalam mengajar, dan ini harus menjadi gaya mengajar, tuntutan mengajar dalam new era,” pungkasnya.
Ilmuwan muda dan jawara medis di China.
Karena itu, Ja’far mengutip perkataan Soekarno Hatta yang mengatakan, “beri aku seribu orang tua, niscaya akan ku cabut Semeru dari akar nya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia,” ujar Ja’far menirukan perkataan Soekarno Hatta itu.
Berdasarkan hal itu, Muhammad Ja’far Hasibuan, selain menjadi jawara medis di China, dan memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, ilmuwan Ja’far Hasibuan juga mendapat simpati dari petinggi negeri ini, Presiden RI Ir. Joko Widodo yang menyambanginya beberapa waktu lalu di Medan, Sumatera Utara.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sering memberikan alat-alat penelitian kepadanya.
Setelah tiga kali mendapat kiriman alat penelitian dari Kapolri, Ja’far kembali menerima kiriman yang keempat berupa bahan-bahan uji coba alat penelitian pembuatan herbal kelas dunia, pada Rabu (14/9/2022) lalu tepatnya pada pukul 17.00 WIB, sebelum magrib, di Medan, Sumatera Utara. Meskipun kala itu di tengah hiruk pikuk kenaikan harga BBM, hal itu tak menyurutkan simpati Kapolri kepada Ja’far.
“Adapun bantuan yang diberikan ayah (panggilan akrab Ja’far kepada Kapolri), dibelanjakan dalam bentuk bahan herbal, rencana dibelanjakan bahan racikan herbal kulit luar dalam bagi manusia dan hewan lebih dari sepuluh jenis bahan lokal tradisional asli dari pelosok Negeri Indonesia,” ujar Ilmuwan yang kerap mengadakan pengobatan gratis itu.
Selain itu, llmuwan kelas dunia itu menyebutkan, bahwa biaya bahan -bahan penelitian itu dikirim melalui transfer oleh ayah angkatnya (Kapolri Listyo Sigit) dan dibelanjakan langsung oleh Ja’far. Dan bahan herbal tersebut nantinya untuk dibagi-bagikan secara gratis setelah diuji coba dengan alat penelitian yang dikirim pada 17 Agustus 2022 lalu.
“Paling lama hasilnya akan selesai pada 3 bulan kedepan atau paling cepat sebulan kedepan, karena yang mengerjakan saya sendiri, jadi butuh proses yang bersih alami dan ektra hati hati,” jelasnya.
Selanjutnya, Ja’far berencana obat herbal tersebut akan dibagikan kepada warga sekitar klinik yang berlokasi di Simpang Limun, Jalan Seksama Ujung, Nomor 86, Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. yang mana tempat tersebut sebagai tempat penelitian tokoh dunia peneliti kesehatan dunia.
Apalagi, Toko Obat Herbal Alisha Zhafra Medina Hasibuan dan Klinik Biofar SS siap mendistribusikannya ke masyarakat terpencil pelosok negeri, bagi masyarakat yang membutuhkannya.
“Rencananya herbal ini mau dibagi-bagikan di depan Klinik kita dan masyarakat, siapapun yang butuh herbal, baik sakit luar maupun dalam, baik untuk manusia maupun hewan,” tandasnya.
Atas kebaikan dan perhatian Kapolri tersebut, Ja’far pun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, “Terima kasih saya ucapkan kepada Kapolri yang begitu peduli dan sangat baik kepada saya, agar saya dapat terus mengembangkan potensi saya sebagai ilmuwan kesehatan berkelas dunia yang hasilnya nanti akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Pengalaman berharga berjuang dari titik nol.
Di atas segalanya, Ja’far juga menyebutkan, “Ayahanda Kapolri pahlawan penyelamat bagi kehidupan saya. Kalau gak ada pertolongan Allah SWT lewat perantara Kapolri, mungkin saya sudah tinggal di bawah jembatan, kelaparan dan ingat perjalan saya dulu sejak Sekolah Dasar, hidup mandiri mencari sendiri biaya sekolah dan biaya hidup sudah terbiasa makan sekali dua hari terkadang air yang diperbanyak minum untuk bertahan hidup sangkin tidak adanya dana.
Lebih lanjut, diceritakan Ja’far ini menjadi pengalaman pahitnya, parahnya lagi ia mengaku nyaris mati, karena kelaparan. “Tak lupa, sewaktu kuliah sambil jualan roti naik sepeda di tabrak orang mabuk hancur berkeping-keping, dagangan saya dicuri dan tidur di emperan untuk jualan roti, semasa kuliah pun tak pernah tidur senang terkadang tidur di dalam kelas dikarenakan untuk mencari biaya hidup dan kuliah,” ungkap Ilmuwan kelas dunia itu.
Namun, siapa sangka Ja’far mengawali nya semua dari titik nol. Ia merupakan anak yang hidup di pelosok salah satu Desa di Sumatera Utara bersama 10 saudaranya, dan sebagai tulang punggung keluarganya. Atas kondisi itulah, ia berjuang dan bersaing di belahan dunia sejak duduk dibangku Sekolah Dasar dengan mandiri dan membiayai sekolahnya hingga jadi ilmuwan yang saat ini diakui oleh dunia international.
Ujian Cobaan Sebagai Ilmuwan Penemu Biofar SS.
Bahkan, usai berhasil diakui sebagai seorang ilmuwan penemu Biofar SS, cobaan pun datang menghampiri Ja’far. Ia pernah menjadi korban sadis sindikat maling. Tak hanya itu, Ja’far pun mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat ini, ia akan menuju Jakarta untuk bertemu dengan Kapolri memenuhi undangan Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
“Rencana mau diundang Pak Kapolri dalam waktu dekat ini, mudah-mudahan dapat bertemu secara langsung dan berterima kasih atas kebaikan beliau,” pungkasnya.
Meneruskan perjuangan Presiden ketiga BJ Habibie.
Ja’far pun berniat sebagai penerus tokoh nasional, BJ Habibie, yang telah berjasa dalam keilmuannya di bidang pesawat. Bahkan, ia sudah di undang oleh Dr.-Ing. H. Ilham Akbar Habibie, Dipl.Ing.,M.B.A. selaku pakar penerbangan yang merupakan anak pertama dari pasangan Hasri Ainun Habibie dan B. J. Habibie, Presiden Indonesia periode 1998–1999. Ilham habibie sangat berbangga atas prestasi nya yang telah disumbangkan kepada negara ini.
“Kalau Almarhum BJ. Habibie dalam bidang pesawat, saya ingin menjadi penerusnya sebagai ilmuwan dalam bidang kesehatan, dan momentum Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-94 tahun 2022 ini untuk menambah semangat saya menjadi penerus beliau. Ini semua juga tidak terlepas dari dukungan Pak Kapolri selaku ayah angkat saya yang membimbing saya selama ini, Pak Presiden, dan semua yang mendukung saya,” ucapnya penuh harap.
Kepada kaum muda Indonesia, jangan takut untuk berkarya.
Berdasarkan hal itu, Ja’far berharap agar pemuda di Indonesia tidak takut dalam berkarya. “Karena kita sudah disumpah sebagai mana Sumpah Pemuda diikrarkan, kebanggan terlihat jelas pada segenap pemuda perumusnya.
Makna Sumpah Pemuda terlihat jelas dalam setiap kalimat yang mengandung semangat juang dan rasa bangga atas menjadi bangsa Indonesia,” katanya sembari berharap para pemuda di Indonesia dapat berkarya.
Hal itu tentu juga harus dilakukan oleh para generasi muda sekarang, bagaimana mencintai negaranya melebihi yang lain. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan beragam budayanya. Kekayaan inilah yang seharusnya dijadikan para generasi muda sekarang untuk melestarikan dan bangga menjadi bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda sebagai ajakan untuk menjaga keutuhan bangsa
Ja’far mendefinisikan makna Sumpah Pemuda selanjutnya adalah sebagai ajakan untuk menjaga keutuhan bangsa. Ini merupakan hal yang harus dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Makna Sumpah Pemuda harus ditanamkan kepada para generasu muda Indonesia sejak dini melalu pelajaran sejarah dan pendidikan kewarganeraan,” tutur Ja’far.
Pengenalan sejak dini tersebut bertujuan untuk menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotisme bagi generasi muda. Sebab kata Ja’far, perkembangan teknologi saat ini cukup pesat sehingga berpengaruh pada pola pikir generasi muda.
“Bahkan rasa nasionalisme juga sudah mulai terkikis. Apabila tidak dihadapi dengan bijak, maka generasi muda akan kehilangan jiwanya sebagai bangsa Indonesia. Lebih buruknya lagi, mereka akan melupakan sejarah bangsanya sendiri,” tutup Ilmuwan berkelas dunia, anak berprestasi dunia.
(AR).