Surabaya, – kabarnusa24.com.
Maraknya peredaran narkoba dan handphone yang terjadi di dalam Lapas Pemuda II A Madiun sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, bahkan kabar tersebut sudah berlangsung semenjak dalam satu tahun terakhir ini.
Melihat kondisi tersebut, lantas dari Aliansi Madura Indonesia ingin memberikan teguran dan masukan dengan mendatangi Lapas Kelas II A Madiun bahwasanya mungkin selama ini kepemimpinan di bawah Ardian Nova Christiawan dinilai kurang tegas.
“Jadi mungkin selama ini, bapak sebagai atasan kurang menelaah dan memahami bahwasanya kinerja di bawah itu kami duga turut serta bermain untuk melancarkan memasukkan handphone dan narkoba, coba kalau bapak betul betul tegas, kejadian yang menimpa napi terlibat dalam kasus penipuan menggunakan handphone hingga meraup ratusan juta, tentunya pasti saat ini Lapas sudah steril, tapi faktanya bagaimana,” tandas Baihaki Akbar saat menemui Kalapas II A Madiun beserta KPLP dan jajaran lainnya (26/1).
Dirinya juga menambahkan bahwasanya kedatangannya kali ini adalah sebagai wujud kepedulian dan ingin memberikan sebuah fakta, bahwasanya sampai detik ini para warga binaan masih secara bebas menggunakan handphone dan mengkonsumsi narkoba secara terang-terangan.
“Mungkin bapak kurang teliti dan kami anggap teledor, untuk itu kedatangan kami kesini sekaligus ingin memberikan tantangan secara terbuka dengan menyuarakan aspirasi kami di Kanwil Jatim, jadi bapak siapkan strategi untuk menghadapi kami,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam kesempatan itu pula Ardian Nova selaku Kalapas II A Madiun sangat berterimakasih atas kritik dan saran yang telah diberikan oleh Aliansi Madura Indonesia.
Dirinya juga menambahkan bahwasanya kinerja anggotanya sudah sangat maksimal, namun mungkin terlalu banyaknya modus dari warga binaan yang ingin memiliki Handphone melakukan berbagai cara.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Sastra selaku KPLP Lapas Kelas II A Madiun yang terkesan memberikan penjelasan bahwasanya mungkin kurangnya personil untuk mengawasi setiap blok hingga terkesan kecolongan.
“Kami akan segera mengevaluasi dan terimakasih atas informasinya, bahkan narapidana yang melakukan pelanggaran tersebut langsung dijatuhi sanksi hukuman disiplin berupa Straff Sell,” jelas KPLP Lapas Kelas II A Madiun.
Dengan pernyataan tersebut, Aliansi Madura Indonesia berkomitmen di awal bulan februari 2023 akan melaksanakan aksi demo besar-besaran di kanwil kementerian hukum dan HAM cabang Jatim, agar kakanwil segera mengambil langkah tegas untuk mencopot KALAPAS dan KPLP Lapas Pemuda IIA Madiun.
(AR).