Daerah  

Viral berita panas ! Anak Kelas 6 SD Hamil di Fakfak Papua, Siap Melahirkan Anak Pertama, Dapat Tanggapan Serius Dari Corry Febrianti Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh.

Viral berita panas ! Anak Kelas 6 SD Hamil di Fakfak Papua, Siap Melahirkan Anak Pertama, Dapat Tanggapan Serius Dari Corry Febrianti Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh.

Viral berita panas ! Anak Kelas 6 SD Hamil di Fakfak Papua, Siap Melahirkan Anak Pertama, Dapat Tanggapan Serius Dari Corry Febrianti Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh.

Aceh – kabarnusa24.com.

Sudah tidak asing lagi kita dengar berita sadis dan menyakitkan ini dinegri kita ini,inilah akibat dari teknologi dan pergaulan bebas yang dapat merusak mental anak anak dizaman sekarang ini!

Kita sebagai anak bangsa yang akan meneruskan generasi generasi yang hebat malah hancur karna adanya pergaulan bebas dan teknologi.

Didapat informasi dari akun media sosial ataupun televisi bahwasannya bocah kelas 6 SD tersebut sedang hamil besar dan menjalanin pemeriksaan USG dengan didampingin oleh seorang dokter.SADIS SEKALI!

Didalam berita tersebut,dijelaskan bahwa bocah kelas 6 SD yang berasal dari kabupaten Fakfak Papua Barat.

 

“Saya sebagai mahasiswa, merasa sakit hati kepada orangtua karena kehamilan ini bisa terjadi akibat lalainya pengawasan dari orang tua”

 

Saat ini usia kandungan bayi sudah memasukin 8 bulan dan tidak menunggu waktu lama lagi,bocah kelas 6 SD tersebut akan melahirkan.Namun sayang pada saat USG, posisi bayi yang berada di kandungan sang bocah dalam posisi sungsang.

 

Saya sebagai mahasiwa,merasa terpukul dan sakit hati yang dalam,kenapa saya bilang begitu?karna anak yang masih kecil bahkan belum cukup umur yang beberapa bulan kedepan akan menjadi seorang ibu.

Yang dimana diumur umur segitu masih waktunya untuk menuntut ilmu dan belajar bukan malah hamil dan menjadi seorang IBU,itu semua bukan tak lain akibat PERGAULAN BEBAS DAN KURANGNYA PENGAWASAN DARI ORANG TUA.

Diumur jagung seperti itu,sudah yakinkah dia bisa menjadi orang ibu?ujar corry.

 

Seperti dalam pasal 69 ayat 1 menjelaskan bahwa anak hanya dapat dijatuhi pidana atau dikenai tindakan berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Ayat 2 menjelaskaskan bahwa anak yang belum berusia 14 (empat belas) tahun hanya dapat dikenai tindakan. Dan sementara bocah ini masih berumur 12 tahun.

 

Himbauan saya sebagai mahasiswa menegaskan ulang,untuk orang tua marilah kita jaga anak kita dengan sebaik mungkin karena anak kitalah yang menjadi generasi selanjutnya,marilah kita bimbing anak anak bangsa ini menjadi anak anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.”ujar corry”

 

Saya tahu,sebagai orang tua pasti kecewa dan sakit hati melihat anaknya yang masih dibawah umur akan menjadi seorang ibu.

Bagaimana bisa anak kelas 6 SD akan menjadi seorang ibu,sementara bocah itu juga masih butuh kasih sayang orangtua

 

Dan ayolah wahai orang tua dan generasi generasi bangsa,sadarkan pikiran,bangkitan semangatmu dan majulah dari negara yang terpuruk ini.

Jangan kamu rusakan negara ini hanya karena tingkah lakumu,ayolah semangat dan berlomba untuk pendidikan bukan malah hamil duluan.”ujar corry”

 

Ayo,jika bukan kita yang memajukan negri ini siapalagi teman teman dan jauhkan tindakan yang merugikan itu.

 

“Ingatlah itu hanya enak sesaat namun menyesal seumur hidup”

 

Dan kritik saya terhadap pemerintah Fakfak barat, setelah saya lihat diberita ternyata pendidikan di Papua sangatlah minim maka dari itu daya tingkat anak untuk sekolah semakin menurun,semoga setelah kejadian ini daerah Fakfak barat dan lainnya bisa semakin maju dan berkembang.

 

Dan himbauan saya sebagai mahasiswa,untuk pemerintah Fakfak Barat Papua,semoga dapat mengembangkan minat dan bakat setiap anak agar anak tersebut tidak terlalu bergantung kepada teknologi dan pemerintah harus menghimbaukan kepada setiap orang tua untuk selalu mengawasi dan menjaga anak anak mereka.

 

(AR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *