Surabaya – kabarnusa24.com.
Usai menggelar aksi demonstrasi di Kantor Kementerian hukum dan HAM, Ormas Gabungan Madura yang terdiri dari AMI, Joyosemoyo, AKB Foundation, Jawara, Jatim One, Madas, Darderdor dan Sakera, kini menyerukan aksinya di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur.
Kedatangan ormas gabungan Madura kali ini mengingat masih adanya peran serta BNN untuk mencegah dan mengatasi masuknya narkoba ke dalam lapas, karena dugaan barang haram tersebut bisa masuk berkat keterlibatan oknum sipir.
Adapun yang menjadi tuntutan dari gabungan ormas Madura ini adalah :
– Maraknya peredaran narkoba di Lapas Pemuda Klas II A Madiun.
– Maraknya peredaran narkoba di Lapas Kelas 1 Madiun.
-Maraknya peredaran narkoba di Lapas Kediri.
– Maraknya peredaran narkoba di Lapas Mojokerto.
– Maraknya peredaran narkoba di Rutan Medaeng.
Dalam penyampaiannya, Baihaki Akbar selaku ketua umum Aliansi Madura (AMI) menyampaikan bahwasanya kedatangan rekan rekan ormas gabungan Madura adalah begitu peduli terhadap sanak saudara yang berada di dalam Lapas, dan saat keluar tidak insaf melainkan malah menjadi pecandu narkoba.
“Sekarang gini, bagaimana narkoba bisa masuk kalau tidak disuguhkan oleh oknum pegawai lapas sendiri, bahkan sistemnya sangat masif, meskipun BNN melakukan razia seribu kali dalam sehari, jangankan narkoba, plastiknya saja tidak akan ditemukan,” jelas Baihaki saat menyampaikan keluhannya terhadap kepala BNNP Jatim (10/2).
Dirinya juga menambahkan, bahwasanya semua itu bisa terjadi kebobolan data saat ada operasian dari BNN karena di dalam lapas itu tersistematis dengan rapi.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Brigjen Pol. Drs. Mohamad Aris Purnomo sangat berterimakasih atas tingkat kepercayaan ormas gabungan Madura yang mana turut berperan sebagai mitra dari BNN.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak Kanwil Jatim serta akan segera melakukan evaluasi terhadap yang bersangkutan maupun yang bertanggung jawab di dalam Lapas dan Rutan, bahkan nantinya kita akan menciptakan sebuah terobosan baru terhadap seluruh Lapas agar peredaran narkoba bisa dihentikan dari jaringan Lapas,” ujar Kepala BNNP Jatim.
(AR).