Papua – kabarnusa24.com.
Bergerak cepat Satgas Pamtas Mobile Yonif R 514/SY terlibat langsung membantu Proses Evakuasi Warga Distrik Paro,Kab Nduga yang berlangsung sejak Jumat Pagi (10/2)
Diketahui bahwa sebelumnya telah terjadi Pembakaran 1 unit pesawat maskapai penerbangan Susi Air PK-BVY yang dipiloti oleh WN Selandia Baru Captain Philips M beserta 5 orang penumpang lainnya pada Selasa 7 Februari 2023.
Kegiatan berawal evakuasi kepada 15 orang Pekerja Pembangunan Puskesmas di Distrik Paro yang takut kepada KKB dan juga membuat seluruh masyarakat Distrik Paro melarikan diri menuju ke Kenyam.
Dibawah kendali Komandan Korem 172/PWY, Brigjen TNI J.O Sembiring, dengan sigap memerintahkan Dansatgas Pamtas Mobile Yonif Raider 514/SY, Letkol Inf Rinto Wijaya menyiapkan personil TNI dan POLRI untuk melaksanakan evakuasi tersebut.
Proses evakuasi ini melibatkan 4 Unit Alutsista Gabungan TNI dan Polri antara lain 1 unit Helikopter Caracal ( TNI-AU ), 1 Unit Helikopter Bolkow ( TNI-AD), 2 Unit Helikopter Bell (POLRI) yang seluruhnya dapat mendaratkan para pengungsi dengan aman di Runaway depan Pos Barak Baru (Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 514/SY) untuk dilanjutkan pemeriksaan kesehatan.
Tidak hanya 15 orang pekerja yang berhasil di evakuasi namun juga 34 orang Asli Papua lainnya yang berhasil di selamatkan oleh Satgas gabungan TNI-Polri.
“Tugas ini merupakan suatu kehormatan bagi Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 514/SY, karena sejatinya tugas pokok Satgas adalah misi kemanusiaan dan menjaga stabilitas keamanan di Wilayah Konflik. Puji Syukur kondisi kesehatan seluruh pekerja dan masyarakat dinyatakan sehat oleh dokter Satgas.” Ungkap Dansatgas.
“Saya sangat berterima kasih kepada bapak TNI dan POLRI yang sudah mengorbankan jiwa dan raganya untuk menyelamatkan nyawa kami. Kami sudah berjalan tiga hari dua malam tidak makan dan minum dari Distrik Paro menuju Distrik Kenyam demi menyelamatkan Nyawa kami, beruntung Bapak TNI dan Polri datang dengan Helikopter menyelamatkan kami dan memberi makan kami.” Ucap salah seorang masyarakat asli Nduga.