Yang Tersirat Dan Penuh Makna Pada Ujian Kehidupan
Kabarnusa24.com, Dunia Penuh dengan rintangan dan masalah. Terlihat indah tapi tak menjamin kebahagiaan. Terasa nyaman tuk ditinggali tapi tak menentukan keabadian.
قال سيدي الحبيب عمر بن حفيظ، ” الدنيا
ظاهرها فتنة. وباطنهاعبرة، تمييز اهل القلوب
“واهل النار
Al-Habib Umar bin Hafidz berkata, ”Dhohirnya dunia itu fitnah. Tapi (semua fitnah itu menunjukkan) pelajaran, yang membedakan ahli hati (wali Allah) dan ahli neraka.”
Disetiap cobaan yang kita hadapi memiliki ibroh yang tidak kita sadari, karena Allah SWT tidak akan memberikan musibah kecuali Allah menginginkan suatu kebaikan untuk diri kita.
Seperti sabda baginda Nabi Muhammad SAW,
”من يريد الله به خيرا يصب منه.”
”Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan padanya, maka Allah akan memberinya cobaan.”
Ketahuilah setiap cobaan akan menaikkan derajat kita tanpa disadari. Karena dari situlah Allah ingin merubah dan menaikan derajat kita.
Setiap makhluk memiliki cobaan yang berbeda-beda. Dan kita tidak akan tau dari titik manakah Allah SWT memberikan cobaan. Apakah dari titik keluarga, keuangan atau persahabatan. Itu semua telah ditakdirkan buat setiap makhluk. Sedangkan tugas kita ialah bagaimana menjalani cobaan tersebut. Dan bagaimana menyelesaikan cobaan itu.
Ketika menjalani cobaan, jangan sampai kita terpancing oleh setan.
Mau tau apa yang setan bisikan kepada kita? Sampai kita mengucapkan perkataan!! “INI SEMUA DI LUAR BATASKU atau AKU GAK KUAT atau AKU GAK MAMPU….” ini semua adalah cara setan untuk mengelabui kita.
Jangan mau dikelabui setan!
Allah SWT berfirman,
” لا يكلف الله نفسا الا وسعها “
Artinya, “Allah tidak akan memaksa suatu jiwapun kecuali yang ia mampu.” (Potongan Surah Al- Baqarah ayat 286)
Setelah kalian mengetahui firman ini, apakah kalian tetap ingin berkata seperti dulu lagi?
نعوذ بالله من ذالك
Karena perkataan tersebut bertentangan dengan firman Allah SWT.
Mulai sekarang jangan sampai kalah sama setan, tetap semangat menjalani hidup, karena kita hanya sementara di dunia ini dan tak selamanya.
Dikutip dari: Ceramah Alhabib Umar Bin Hafidz
