Tutup
Hukum & Kriminal

Diduga Adanya Oknum Security TMP Kalibata Lakukan Pungli Rekrutmen Staf Administrasi Umum Kemensos RI 

4
×

Diduga Adanya Oknum Security TMP Kalibata Lakukan Pungli Rekrutmen Staf Administrasi Umum Kemensos RI 

Sebarkan artikel ini
Diduga Adanya Oknum Security TMP Kalibata Lakukan Pungli Rekrutmen Staf Administrasi Umum Kemensos RI 

JAKARTA, KABARNUSA24.COM

Upaya pemerintah dalam melakukan pencegahan terhadap praktik pungutan liar (pungli) dengan cara membentuk Tim Saber, dinilai masih belum menuai hasil yang maksimal, pasalnya praktik kotor itu disinyalir masih kerap terjadi.

Kali ini, dugaan pungli diduga terjadi di lingkungan Kantor Kementerian Sosial, yakni pada proses perekrutan Staf Administrasi Umum (Security). Dugaan praktik pungli itu, diungkapkan kepada wartawan oleh insial AS, salah seorang yang mendaftarkan Kerja calon Staf Administrasi Umum (Security) di Kantor Kementerian Sosial tersebut, Sabtu (10/06/23).

Awal AS menceritakan, “Kemarin dapet kerjaan suruh bayar, iya saya bayar dah. Giliran sampai sekarang gak ada panggilan nya, bilangnya si buat Staf Administrasi Umum (Security) di Kemensos. Saya percaya saja karena tau nya saya kalau Orang Tua dari Oknum IS sebagai Cips Kepala Security di Kementerian Sosial”, ujarnya kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Sabtu (10/06/23).

AS menambahkan, “ngomongnya 7 hari kerja SK baru turun, jadi tinggal tuggu seragam doang kata nya sama SK. Dia juga bilang tunggu hari Senin ini, dan juga kata nya kalo saya ditempatkan kantor yang di Salemba. Namanya Pak Budi Lestiawan bagian perekrutan, itu Direktur nya katanya dan saya mau di jadiin staf bukan Security”, ujarnya.

Saat proses berlangsung, AS mengaku sejak ditawarkan oleh oknum IS, yang merupakan salah seorang pegawai Staf Administrasi Umum atau petugas Security di Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. IS, yang mengaku sabagai pelantara ini, meminta sejumlah uang kepada AS. Adapun nominal yang diminta, untuk security pendaftar baru dengan uang di awal transfer Rp 2 juta ke rekening BCA atasnama Budi Lestiawan dan sisanya Rp 6 juta setelah masuk bekerja sebagai Security.

Menurut AS, bahwa oknum IS berdalih bahwa sejumlah uang tersebut diminta oleh pihak oknum Pejabat bernama Budi Lestiawan yang merekrut kerajaan tersebut untuk biaya pelatihan, pengadaan seragam dan yang lainnya. Padahal, AS, dalam kesepakatan antara dirinya dengan pihak personal yang rekrutmen Staf Administrasi Umum Kementerian Sosial.

AS juga merasa heran, tidak ada namanya PT Perusahaan yang sebagaimana dimaksud untuk prosesnya Rekrutmen Pekerjaan itu, dan bukannya juga dari Yayasan ataupun Orsosing.

Karena menurut AS, bahwa Oknum IS yang biasanya sehari-hari berkerja sebagai petugas Security di Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, namun anehnya bisa di kategorikan dalam surat keterangan rincian gaji berbentuk kop Surat dari Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos yaitu sebagai Staf Administrasi Umum di Kementerian Sosial. “Iya makanya itu heran saya nunjukin slip gaji nya itu ke saya, padahal dia kan Security kok ditulis nya Staf Administrasi Umum”, ujarnya.

Hal tersebut awak media mencoba konfirmasi ke Pejabat Humas Kementerian Sosial, Kusworo dan Indah, Minggu (11/06/23) melalui pesan WhatsApp, namu tidak merespon pertanyaan awak media.

Disisi lain diwaktu yang sama pada malam hari melalui telepon seluler awak media dapat respon dari salah satu Pejabat dilingkungan Kementerian Sosial yang tidak mau sebutkan namanya mengatakan, “itu nama Budi Lestiawan gak ada disini, ini saya sekarang soalnya lagi ditelusuri orang nya, kebetulan kepala Security kenal sama saya”, ujarnya.

Masih diwaktu yang sama diungkapkan oleh Wanta pengakuan nya sebagai Kepala Security di lingkungan Kementerian Sosial membantah dengan kejadian tersebut yang dilakukan oleh anak buahnya, “ini tidak benar bang, itu oknum IS menjelekan nama Security di Kementerian Sosial. Asal mas tau si oknum IS itu pinjam rekening atasnama Budi Lestiawan itu adalah petugas kebersihan di Makam Pahlawan Kalibata”, ujarnya kepada wartawan melalui telepon seluler.

Wanta menambahkan, “saya gak mau nama Security di Kementerian Sosial ini jelek cuma gara-gara Oknum IS. Masalah Slip gaji di Kops Surat Direktorat Pemberdayaan Sosial itu nanti saya tegur juga yang tanda tangan itu Abdul Rozak, gaji Security gak ada yang 15juta Mas. Security ada dua divisi yang menangani nya Mas, ada yang dibawah Naungan Direktorat Pemberdayaan Sosial dan ada diluar dari Kementerian Sosial”, ujarnya.

Lanjut Wanta, “Malam ini gimana Mas kita selesaikan, kebetulan Oknum IS sedang jaga di TMP kalibata saya panggil itu Oknum IS ke kantor, Mas bisa datang sama Korbannya, atau langsung laporan ke Bu Menteri saja Mas, saya dukung”, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *