Wapres Prof KH Maruf Amin Dipastikan Hadiri Puncak Tasyakur Milad ke-48 MUI
Jakarta | Kabarnusa24.Com
Puncak Tasyakur Milad ke-48 Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rabu (26/7/2023) di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, dipastikan akan dihadiri Wakil Presiden RI Prof KH Maruf Amin.
Kabar ini disampaikan langsung Ketua Panitia Milad ke-48 MUI, Dr Lukmanul Hakim, ditemui di arena Kongres Budaya Umat Islam Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (26/7/2023).
“Wapres pasti hadir, Pak Presiden mendisposisikan kepada Wapres ,” kata Lukmanul yang juga Ketua MUI Bidang Ekonomi ini.
Lukamanul menyampaikan, kegiatan Tasyakur Milad ke-48 MUI akan berlangsung sejak pukul 18.00 sampai 22.00 WIB. Lukmanul menambahkan, meski kegiatan puncak berlangsung pada 26 Juli 2023 WIB malam.
Tetapi ada beberapa rangkaian acara yang mengiringi baik sebelum maupun setelah tanggal tersebut. Rangkaian tersebut berlangsung mulai tanggal 20 Juni sampai 28 Juli 2023.
“Sejak 20 Juni sampai 20 Juli 2023, MUI mengadakan lomba penulisan untuk jurnalis dan lomba dakwah. Pada 26 sampai 28 Juli 2023 juga akam ada kegiatan Annual Conference on Fatwa Studies ke-VII,” terangnya.
Pada hari yang sama pada puncak Tasyakuran Milad ke-48 MUI, sambungya, kegiatan paginya akan ada Kongres Seni dan Budaya Islam yang digelar oleh LSBPI MUI.
“Pada puncak Milad ke-48 MUI akan ada deklarasi kebangsaan yang dibacakan bersama-sama,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua SC Milad ke-48 MUI KH Cholil Nafis mengatakan, deklrasi kebangsaan ini merupakan bentuk komitmen MUI untuk menjaga persatuan umat dan bangsa.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini menambahkan, deklarasi tersebut juga memperkokoh kerukunan dan memelihara keberagamaan bangsa sesuai dengan kesepakatan berbangsa dan bernegara (al-mitsaq al-wathani) pendiri bangsa.
“Keragaman bagi Majelis Ulama Indonesia suatu yang niscaya. Karena keragaman kita menghargai entitas dan identitas masing-masing,” ungkap Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah, Depok itu.
Isi dari deklarasi yang dibacakan bersama tersebut menegaskan tentang posisi Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila dalam ajaran Islam.
Nilai Pancasila, ujar Kiai Cholil, sangat dekat dengan Piagam Madinah yang berisi persatuan dalam keberagamaan.
Sumber : Majlis Ulama Indonesia (MUI)