Purwakarta|KabarNusa24.com Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Kabupaten Purwakarta, tepatnya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muhajirin Kampus III Citapen, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Kamis (10/8).
Kehadiran Sandiaga guna melihat dan memantau langsung program Santri Digital preneur Indonesia (SDPI) 2023 dengan tema “Santri Digital untuk Indonesia Bangkit, Indonesia Mendunia” yang dilaksanakan di Al-Muhajirin Kampus III.
Dalam sambutannya, Sandiaga Uno mengapresiasi keberhasilan Ponpes Al-Muhajirin selaku pelaku UMKM Pesantren.
“Saya bangga dan apresiasi Ponpes Al-Muhajirin yang telah berhasil sebagai pelaku UMKM di Pesantren, yang telah berhasil meraih berbagai penghargaan, bahkan produknya nyampai ke Negara Brunai Darussalam.” Ujar Sandiaga.
Sandiaga juga memberikan spirit kepada para santri agar sukses di jaman era digital seperti sekarang ini.
“Untuk menjadi santri yang sukses kuncinya adalah 4 As, yaitu, Santri harus Kerja keras, Santri harus Kerja cerdas, Santri harus Kerja tuntas, dan Santri harus Kerja ikhlas.” Ujarnya
Sedangkan untuk menjadi santri yang kekinian di era digital ini, sambung Sandiaga, ” Seorang santri harus berinovasi, Santri bisa beradaptasi, dan santri harus mampu berkolaborasi.” Pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Muhajirin Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd., menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasinya kepada Sandiaga Uno atas kesempatan yang telah diberikan kepada Pondok Pesantren Al-Muhajirin dan 10 Pesantren sekitar melalui agenda pelatihan tersebut.
“Kegiatan ini sangat dibutuhkan pondok pesantren sebagai upaya pembinaan generasi santri masa depan yang bukan hanya mumpuni dalam kemampuan agama tapi juga siap mengisi dunia digital dengan konten yang positif,” kata Teh Ifa, panggilan akrabnya.
Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta sendiri telah lama dikenal memiliki perhatian lebih terhadap kemajuan ekonomi kreatif (ekraf), khususnya di kalangan pesantren.
Betapa tidak, Ponpes Pimpinan Syaikhuna Prof (HC) DR. K.H. Abun Bunyamin, M.A., ini memiliki berbagai program guna memajukan ekonomi masyarakat.
Satu di antaranya melalui “Galeri Al-Muhajirin” yang berlokasi di Jalan Veteran, Purwakarta, yang membuka ruang bagi para pelaku ekraf.
Terkait hal ini, Teh Ifa yang juga Pembina Ekraf Kabupaten Purwakarta Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd., menyebutkan, Galeri Al-Muhajirin merupakan pusat ekonomi kreatif dan pelatihan, serta bisa menjadi ikon kebangkitan dan kemandirian umat.
“Galeri Al-Muhajirin membuka ruang bagi pelaku ekonomi kreatif di Purwakarta dan Jawa Barat, di mana produk-produk OPOP (One Pesantren One Produk) ditampilkan di galeri ini, ujarnya.
Teh Ifa yang juga Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Jawa Barat ini menambahkan, berbagai produk yang ada di Galeri Al-Muhajirin ini dapat terhubung dengan konsumen atau pihak lainnya sehingga terbangunnya jaringan bahkan ekosistem bisnis.
Lebih lanjut, Calon Anggota DPD RI Dapil Jawa Barat ini menyebutkan, Pondok Pesantren Al-Muhajirin mengelola bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan kemasyarakatan.
“Sebagai upaya penguatan ekonomi, pesantren kami mengelola 14 unit usaha meliputi katering, bakeri, percetakan, konveksi, laundry, kantin, galeri dan kafe. Asa pula peternakan, perikanan, perkebunan, industri pangan dan lainnya,” ucap Teh Ifa.
Dari semua unit usaha ini, kata Teh Ifa, bukan hanya berorientasi pada profit tapi menjadi program edukasi bagi santri dan masyarakat. Bahkan, Al-Muhajirin membuka kesempatan bagi santri dan masyarakat untuk belajar dan magang di unit usaha.
“Sehingga diharapkan lulusan Al-Muhajirin bukan hanya jadi sarjana dan kiai tapi juga siap jadi pengusaha,” kata Teh Ifa.
Lebih lanjut Teh Ifa mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan program agrowisata di perkebunan Al-Muhajirin Kampus 5 di Kecamatan Wanayasa. Di mana, para santri belajar menanam, merawat juga membuat inovasi pangan untuk kemudian di pasarkan.
“Sehingga dunia industri pariwisata bukan hanya dimiliki kapitalis saja tapi pondok pesantren juga berkontribusi meningkatkan dunia pariwisata. Insyaallah ke depannya Kampus 5 ini menjadi destinasi wisata yang religi, edukatif, halal, dan berkah,” ujarnya.
Teh Ifa berharap acara ini terus berkelanjutan terutama untuk sektor pengembangan sektor digital preneur.
“Semoga acara ini bisa terus berkelanjutan, terutama di tunjang dengan dukungan sarana digital untuk pesantren seperti ruang podcast, laptop, kamera dan sarana lainnya dalam upaya terus mengembangkan sektor Digital preneur di Pondok Pesantren.” Pungkasnya.(Muksin Akung)