Tutup
DaerahPendidikanReligiSejarah

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan Hadiri Haul Akbar KH. Raden Nawawi Ke-48

3
×

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan Hadiri Haul Akbar KH. Raden Nawawi Ke-48

Sebarkan artikel ini
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan Hadiri Haul Akbar KH. Raden Nawawi Ke-48
Dani Ramdan hadiri Haul Akbar ke-48 KH.R Ma'mun Nawawi di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussolihat Cibogo - Cibarusah Kamis malam (10/08/2023)

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan Hadiri Haul Akbar KH. Raden Nawawi Ke-48

Cibarusah – Bekasi || Kabarnusa24.Com

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menghadiri Haul Akbar KH. Raden Ma’mun Nawawi ke-48, sekaligus memperingati 100 hari wafatnya Almarhumah Hj. Romlah Binti H. Ibrahim. Bertempat di Halaman Pondok Pesantren Al-Baqiyatussolihat, Kampung Cibogo Kaum, Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah pada Kamis (10/08/2023) malam.

“Untuk yang ke-kedua kalinya saya berkesempatan hadir pada peringatan haul KH. Raden Ma’mun Nawawi dan pondok pesantren Al-Baqiyatussolihat ini juga sering saya kunjungi, setiap mengikuti haul di sini maupun di ulama besar mendapat hikmah dan pelajaran untuk diri pribadi maupun masyarakat,” ujar Dani Ramdan.

Melalui peringatan ini, lanjut Dani, dapat mengingatkan kembali atau kilas balik kehidupan sosok ulama karismatik Almagfurlah KH. Raden Ma’mun Nawawi. Dimana, KH, Raden Ma’mun Nawawi menimba ilmu agama sejak dini pada usia 15 tahun di Mama Cibogo mondok di pesantren yang didirikan oleh KH. Tubagus Ahmad Bakri atau Mama Sempur kemudian melanjutkan pesantren ke Mekkah.

Ketika berada di Mekkah KH. Raden Ma’mun Nawawi belajar mengaji kitab dengan 13 ulama besar, diantaranya Sayyid Alawi Al-Maliki dan KH. Mukhtar Athorid Al-Bogori. Kemudian kembali ke tanah air untuk melanjutkan pesantren di Tebu Ireng Jombang yang pendirinya KH. Hasyim Asy’ari, dan ponpes Syaikh Ihsan Jampes Kediri dan pondok-pondok pesantren lainnya.

“Almagfurlah KH. Raden Ma’mun Nawawi mengenyam ilmu agama tiada putus dari para ulama besar, peringatan ini kita bisa memetik pelajaran dan kemanfaatan barokah untuk mendoakan guru kita, selain itu sekaligus bersilaturahmi dengan para Alim Ulama Masyaikh dan Habaib,” katanya.

Sebagai santri yang mengabdi diberbagai pondok-pondok pesantren, KH. Raden Ma’mun Nawawi kembali ke Cibogo dan mendirikan pondok pesantren yang dinamakan Al-Baqiyatussolihat, untuk melanjutkan syiar Islam di wilayah Cibarusah kepada para santri dan masyarakat sekitar.

“KH. Raden Ma’mun Nawawi juga sebagai pengarang kitab yang terkenal dengan ilmu falaknya, keilmuannya sampai sekarang menjadi referensi bagi para santri Ponpes

Al-Baqiyatussolihat dan alim ulama lainnya, ajaran dari guru kita bisa kita amalkan untuk mencapai kemuliaan hidup, yang mana kemuliaan Hadratussyekh bisa kita rasakan sampai hari ini meski sudah 48 tahun wafat,” tambah Pj. Bupati Bekasi.

Dani Ramdan menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi saat ini tengah mengupayakan pengusulan gelar KH. Raden Ma’mun Nawawi sebagai Pahlawan Nasional, selain ulama karismatik beliau juga sebagai ulama pejuang untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia bersana Laskar Hizbullah.

“Semoga apa yang tengah ditempuh Pemerintah Kabupaten Bekasi bisa mewujudkan cita-cita bersama sebagai Pahlawan Nasional hingga hari ini masih terus kita perjuangkan langkah demi langkah oleh karena itu mohon doanya, tentu setiap memperingati haul akbar seperti ini kita diingatkan kembali dengan pembacaan Manakib,” pungkas Dani Ramdan.

 

Sumber : Diskominfosantik kabupaten Bekasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *