Jakarta – Kabarnusa24.Com,
Kementerian Agama terus berupaya menginternalisasi nilai Moderasi Beragama ke semua lini, termasuk pendidikan usia dini. Terbaru, dengan mengusung tagline “Moderat Sejak Dini”, Kemenag memperkenalkan Moderasi Beragama melalui permainan MB Junior.
Pengenalan perdana permainan MB Junior dilaksanakan Direktorat KSKK Madrasah dengan menggandeng Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut. “Saya turut senang dapat bergabung dengan kegiatan ini. Kegiatan bermain bersama MB Junior hari ini akan jadi benchmark untuk bisa diikuti oleh madrasah dan lembaga pendidikan lainnya,” ujar Eny Retno Yaqut saat hadir di MIN 4 Pondok Pinang Jakarta, Jumat (25/8/2023).
“Ke depan, Bermain Bersama MB Junior ini rencananya akan dilaksanakan juga bersama Ibu Iriana Joko Widodo bersama dengan Organisasi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM),” imbuhnya.
Menurut Eny, ada empat indikator Moderasi Beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan penghargaan terhadap budaya lokal. Eny menyambut baik upaya Direktorat KSKK Madrasah bersama Pokja Moderasi Beragama Kemenag yang telah merancang permainan MB Junior.
“Melalui permainan MB Junior ini, anak-anak diajak merefleksikan empat nilai tersebut yang sebenarnya bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Ini sangat menarik dan aplikatif,” tutur ibu dari empat putri ini.
Senada dengan Eny, Plt. Direktur KSKK Madrasah Sidik Sisdiyanto mengungkapkan, permainan MB Junior memang sengaja dibuat sebagai media pembelajaran dan penanaman nilai-nilai moderasi beragama sejak dini secara menyenangkan. MB Junior dirancang untuk digunakan pada pembelajaran bersama siswa pendidikan anak usia dini dan tingkat dasar (madrasah ibtidaiyah). Untuk tingkat menengah (MTs dan MA), pendekatan yang dilakukan tentu akan berbeda.
“Kami berharap, cara ini akan efektif menginternalisasi nilai-nilai Moderasi Beragama kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan,” tutur Sidik.
Sidik berharap, MB Junior tidak hanya bisa dikenal siswa madrasah tetapi juga anak-anak yang ada di lembaga pendidikan lainnya. “Rencana Ibu Penasihat DWP Kemenag untuk membawa permainan ini ke OASE KIM dapat jadi langkah awal untuk memperkenalkan permainan ini kepada anak-anak Indonesia,” tutur Sidik.
Kepala MIN 4 Pondok Pinang Jakarta Zahrotun Nisa menyambut baik kegiatan Bermain MB Junior Bersama Ibu Eny Retno Yaqut. “Ini menarik sekali. Anak-anak dengan fitrahnya, masih senang bermain. Tapi dengan cara ini, anak-anak dapat belajar nilai-nilai moderasi dengan cara yang asyik,” ujar Nisa.
Dalam kesempatan itu, siswa MIN 4 Pondok Pinang Jakarta juga diajak bermain permainan tradisional, seperti engklek, cublak-cublak suweng, ular naga, dan bola bekel.
MB Junior
MB Junior merupakan jenis permainan papan (boardgame) yang dirancang oleh Pokja Moderasi Beragama Kemenag dan diperuntukkan bagi anak-anak. Permainan ini dapat dilakukan oleh minimal empat orang. Melalui permainan ini, anak-anak dikenalkan dengan nilai-nilai Moderasi Beragama.
MB Junior terdiri atas satu lembar papan permainan, kartu berwarna putih berisi deskripsi situasi, dan kartu berwarna hijau berisi satu pertanyaan. Pada setiap sisi lembar papan permainan terdapat empat kotak.
Di sisi pertama ada kotak berwarna merah tua dengan tulisan “Cinta Tanah Air” dan merah muda dengan ilustrasi gambar. Di sisi kedua, ada kotak berwarna orange tua dengan tulisan “Toleransi” dan orange muda dengan ilustrasi gambar.
Di sisi ketiga, ada kotak berwarna hijau tosca tua bertuliskan “Anti Kekerasan” dan kotak berwarna hijau tosca muda dengan ilustrasi gambar. Di sisi terakhir, ada kotak berwarna biru tua bertuliskan “Penghormatan Terhadap Tradisi” dan biru muda dengan ilustrasi gambar.
Empat sisi tersebut, sebenarnya menggambarkan indikator Moderasi Beragama. Sementara, di bagian tengah papan permainan terdapat tempat untuk menaruh kartu putih dan hijau.
Selanjutnya, dengan didampingi guru, orang tua, atau pun pelopor Moderasi Beragama, para siswa yang akan bermain MB Junior akan dibagi dalam empat tim.
Cara bermainnya, setiap pemain atau tim secara bergiliran akan diberikan kesempatan untuk mengambil kartu putih yang berisi situasi. Selanjutnya, ia harus menentukan situasi yang disajikan, masuk dalam indikator Moderasi Beragama yang mana dan meletakkan kartu tersebut pada kotak-kotak yang tersedia.
Guru atau pendamping, bertugas untuk menentukan apakah jawaban yang diberikan benar atau salah. Bila jawaban pemain salah, maka ia harus mengambil pertanyaan lagi sebagai hukuman. (Db)
PERS RILIS Kementrian Agama Republik Indonesia(KEMENAG RI).