Tutup
ReligiSekapur Sirih

Puasa Senin Kamis, Niat dan Keutamaannya

4
×

Puasa Senin Kamis, Niat dan Keutamaannya

Sebarkan artikel ini
Puasa Senin Kamis, Niat dan Keutamaannya

Puasa Senin Kamis, Niat dan Keutamaannya

JAKARTA – Kabarnusa24.Com,
Salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW adalah puasa sunnah Senin dan Kamis.

Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW menggambarkan bahwa pada dua hari ini, pintu-pintu Surga dibuka, dan seluruh dosa diampuni kecuali dosa syirik dan dosa orang yang berselisih dengan saudaranya.

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

“Pintu-pintu surga dibuka setiap Senin dan Kamis. Maka Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang tidak musyrik, kecuali orang yang bermusuhan dengan saudaranya sesama Muslim (hingga keduanya saling memaafkan).” (HR Muslim dari Abu Hurairah)

Tak hanya itu, dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa pada dua hari ini amalan-amalan manusia ‘disetorkan’ kepada Sang Pencipta. Nabi SAW bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR at-Tirmidzi dari Abu Hurairah)

Dalam hadits riwayat Imam at-Tirmidzi lainnya, dengan gamblang Sayyidah Aisyah RA bercerita terkait puasanya Nabi Muhammad SAW pada dua hari tersebut. Dia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صَوْمَ الِاثْنَيْنِ، وَالْخَمِيسِ

“Rasulullah SAW sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai, dan Ibnu Majah)

Dengan berbagai keutamaan yang tersurat dalam hadits-hadits Nabi di atas, alangkah indahnya jika mampu, kita berusaha untuk istiqamah melaksanakan puasa Senin dan Kamis.

Tata cara
Adapun tata cara puasa sunnah Senin Kamis tidak jauh berbeda dengan puasa wajib di bulan Ramadhan. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya saja. Jika pada puasa wajib kita harus berniat di malam hari, pada puasa sunnah lebih longgar.

Kita tidak wajib berniat sejak malam hari, kita bahkan diperbolehkan baru berniat saat siang jika memang sebelumnya, dari subuh hari itu belum makan dan minum sama sekali.

Niat
Berikut lafaz niat puasa sunnah pada Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ يَوْمَ اْلِإثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالىَ

Nawaitu shouma ghadin yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta’ala

“Saya niat berpuasa besok hari Senin sunah karena Allah Ta’ala.”

Sementara niat puasa pada Kamis adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ يَوْمَ اْلخَمِيْسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالىَ

Nawaitu shouma ghadin yaumal khomisi sunnatan lillahi ta’la.

“Saya niat berpuasa besok hari Kamis sunah karena Allah Ta’la.”

 

Sumber: Majlis Ulama Indonesia (MUI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *