Kabupaten Bekasi – Jawa Barat || Kabarnusa24.Com
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan, Pemkab Bekasi akan mengantisipasi warga miskin yang terdampak kekeringan akibat naiknya harga bahan pokok beras, dengan rencana menggelar Operasi Pasar Murah (OPM).
Sebelum melaksanakan operasi pasar murah, Pemkab Bekasi akan melakukan pendataan terlebih dahulu titik wilayah yang warga miskinnya rawan pangan.
Hal ini dijelaskannya usai memimpin Apel Korpri di hadapan seluruh ASN di lingkungan Pemkab Bekasi, di Plaza Pemkab, Cikarang Pusat, pada Senin, (19/09/2023).
“Sedang dikaji, nanti titik-titiknya di mana, berapa banyaknya, dan sekarang, baik Dinas Pertanian maupun Dinas Sosial, saya tugaskan untuk mengidentifikasi desa-desa yang rawan pangan, akibat naiknya dampak dari harga beras,” ujarnya.
Data dari Pusdalops PB-BPBD Kabupaten Bekasi hingga Sabtu (16/09/2023), sedikitnya ada 21.250 hektar lahan pertanian yang terdampak kekeringan, dimana 3.615 hektar di antaranya masuk kategori lahan pertanian terancam.
Untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian, Pemkab Bekasi sudah berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta II untuk menambah debit air saluran irigasi, membangun long storage, normalisasi di sungai terdekat yang terdampak kekeringan, pembersihan saluran sekunder dan tersier, pintu-pintu air, dan juga pompanisasi.
Sementara itu data dari UPTD Pasar Baru Cikarang, pada Senin (18/09/2023), harga beras IR I naik dari Rp 13.000/kg menjadi Rp 13.500/kg. Kemudian beras IR II naik dari Rp. 12.000/kg menjadi 12.500/kg. Beras IR 42 naik dari Rp 13.500/kg menjadi Rp 14.000/kg.
Selanjutnya Beras Muncul naik dari Rp 11.500/kg menjadi Rp 12.000/kg dan beras Ramos naik dari Rp 13.000/kg menjadi Rp 14.000/kg atau naik Rp 1.000 dari sehari sebelumnya.
Sumber: Dismominfosantik Kabupaten Bekasi.