KABUPATEN BEKASI, KABARNUSA24.COM – Modus penipuan dengan menggunakan foto profil pejabat belakangan ini marak terjadi di Kabupaten Bekasi.
Pelaku penipuan umumnya berpura-pura menjadi teman dekat korban dan berusaha mengelabui mereka untuk mendapatkan uang. Untuk menjalankan aksi penipuannya, pelaku diduga mengambil foto profil dari akun Facebook salah satunya anggota DPRD Kabupaten Bekasi, lalu menggunakan foto tersebut sebagai foto profil di WhatsApp.
Tidak hanya itu, pelaku bahkan menggunakan foto profil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Bekasi, yaitu dr Asep Surya Atmaja, untuk menargetkan korban secara acak.
Kejadian ini bukanlah yang pertama kali terjadi, pelaku telah sering menggunakan foto Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Bekasi sebelumnya dan bahkan pernah menggunakan foto anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari fraksi Partai Gerindra, yaitu Aria Dwi Nugraha beberapa bulan yang lalu. Beberapa pejabat yang foto profilnya digunakan untuk penipuan antara lain dr Asep Surya Atmaja dan Aria Dwi Nugraha, yang saat ini menjabat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi.
Salah satu tim sukses dr Asep Surya Atmaja, Sofyan, menceritakan bahwa dirinya pernah menerima pesan melalui WhatsApp dari pelaku penipuan yang menggunakan foto dr Asep Surya Atmaja sebagai foto profil. “Ada seseorang yang mengambil foto Dewan dr Asep dan menggunakannya sebagai foto profil di WhatsApp.
“Saya curiga bahwa ini bukan nomor WhatsApp dr Asep yang saya kenal,” kata Sofyan pada Jumat (03/11/2023).
Sofyan juga mengimbau kepada siapa pun yang menerima pesan melalui WhatsApp dari seseorang yang menggunakan foto pejabat untuk tidak mudah percaya, terutama jika pesan tersebut meminta transfer uang atau pembelian barang. “Nomor WhatsApp milik Dewan Asep hanya satu, jika ada nomor lain, berarti itu bukan nomor dari dr Asep. Tolong jangan ditanggapi dan langsung diblokir saja,” ujar Sofyan.
Di sisi lain, Jaelani, seorang warga Kabupaten Bekasi, merasa resah dengan maraknya penipuan yang menggunakan foto pejabat. Ia meminta aparat hukum untuk menyelidiki kasus ini karena sudah menjadi ancaman bagi masyarakat. “Jika tidak ditindak, banyak masyarakat yang akan menjadi korban para pelaku,” tegas Jaelani. (Red)