Aceh – kabarnusa24.com.
Di tengah semangat kewirausahaan yang berkembang pesat, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 100 dari Universitas Malikussaleh telah berkolaborasi dengan Masyarakat lokal di Gampong Meunasah Beunot, Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Sabtu (04/11/2023)
untuk mengadakan pelatihan UMKM yang menarik dan bermanfaat. Diharapkan pelatihan ini dapat membantu para Masyarakat lokal dalam membuat produk dan mereka serta mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. Kegiatan ini fokus pada tiga jenis usaha UMKM lokal yang populer: Es Kulkul, Bolu Tulban, dan Kelapa Jelly.
Pelatihan UMKM Es Kulkul:
Masyarakat lokal Gampong Meunasah Beunot yang menghadiri pelatihan UMKM Es Kulkul memperoleh wawasan tentang cara memproduksi es kulkul berkualitas tinggi. Mereka belajar tentang pemilihan bahan baku, teknik pembuatan, dan penanganan yang baik, serta strategi pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan produk mereka. Selain itu, mereka juga diajari cara menciptakan variasi rasa yang menarik untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Pelatihan UMKM Bolu Tulban:
Masyarakat lokal Gampong Meunasah Beunot yang menghadiri pelatihan UMKM Bolu Tulban mendapatkan pelatihan tentang resep dan teknik pembuatan bolu tulban yang lezat. Mereka juga diberikan informasi tentang pengemasan yang menarik dan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan daya tarik produk mereka.
Pelatihan UMKM Kelapa Jelly:
Masyarakat lokal Gampong Meunasah Beunot yang menghadiri pelatihan UMKM Kelapa Jelly mempelajari proses produksi kelapa jelly yang lezat dan segar. Mereka diajari tentang penggunaan bahan baku yang berkualitas dan teknik pengemasan yang menarik. Kelapa merupakan salah satu komoditas utama di sektor perkebunan di Gampong Meunasah Beunot.
Bu Siti salah satu Masyarakat Gampong Meunasah Beunot yang mengikuti kegiatan Pelatihan UMKM ini mengungkapkan “Saya sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan yang diadakan mahasiswa KKN Kelompok 100 ini. Pelatihan UMKM ini membuka mata saya tentang sejauh mana potensi bisnis lokal bisa tumbuh. Produk-produk lokal dari hasil komoditas utama di sektor perkebunan ini memiliki rasa autentik yang bisa bersaing di pasar yang lebih luas jika dikelola dengan baik.”