NasionalPemilu 2024

Jadwal Pemilu Semakin Dekat, Kiai Marsudi Syuhud: Jangan Ada yang Golput

2
×

Jadwal Pemilu Semakin Dekat, Kiai Marsudi Syuhud: Jangan Ada yang Golput

Sebarkan artikel ini
Jadwal Pemilu Semakin Dekat, Kiai Marsudi Syuhud: Jangan Ada yang Golput

JAKARTA | KABARNUSA24.COM,

Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud mengimbau umat menggunakan hak suaranya dalam Pemilihan Umum pada 14 Februari 2024. Hal itu dia sampaikan saat membuka Standardisasi Kompetensi Dai Angkatan 27 dan 28 yang diselenggarakan Komisi Dakwah MUI.

“Memilih pemimpin, memilih presiden, hukumnya wajib. Nanti jangan ada yang golput. Cari sesuai keyakinannya masing-masing. Saya tidak akan mempengaruhi hal ini. Saya atas nama MUI, MUI-nya secara kelembagaan netral, makhluknya terserah,” jelasnya, Senin (27/11/2023) di Wisma Mandiri, Jakarta.

Di hadapan para dai tersebut, Kiai Marsudi mengajak untuk melaksanakan kompetisi yang sehat dalam pemilu. Kompetisi yang sehat itu akan tumbuh jika masyarakat sebagai aktor utama pemilu sadar. Kesadaran itu muncul dari peran dai yang hadir dalam Standardisasi ini.

BACA JUGA:  *Kehadiran Menteri AHY sebagai Lulusan Terbaik Berikan Semangat bagi Siswa SMA Taruna Nusantara* Magelang – Setelah lulus 27 tahun lalu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali ke SMA Taruna Nusantara, Kabupaten Magelang sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Senin (02/09/2024). Kehadirannya menjadi momen berharga bagi segenap pengajar dan siswa SMA Taruna Nusantara. Sejumlah siswa pun antusias memberikan kesan dan pesan kepada Menteri AHY yang menjadi Lulusan Terbaik SMA Taruna Nusantara Angkatan ke-5. “Untuk Pak Menteri AHY, terima kasih atas pemaparan hari ini, saya jadi lebih bersemangat lagi untuk belajar dan menggapai cita-cita, semoga suatu saat nanti saya menjadi sukses seperti bapak. Saya mendapatkan bahwa kita harus keluar dari zona nyaman agar kita berkembang lebih jauh lagi, mengembangkan soft skill lagi, setiap hari kita harus menjadi yang lebih baik,” ujar Syifa, seorang siswi yang berasal dari Banda Aceh. Hal yang sama disampaikan oleh Timmoty. Ia mengatakan bahwa pengalaman yang diceritakan Menteri ATR/Kepala BPN memotivasinya untuk terus belajar dan bekerja keras. “Setelah mendengarkan Pak Menteri AHY, saya akan bekerja keras dengan kerendahan hati dalam melakukan segala pekerjaan. Teruslah berjuang Pak, sampai menjadi presiden,” pungkas siswa yang berasal dari Jakarta ini. Sebagai menteri pertama lulusan SMA Taruna Nusantara, Menteri AHY menjadi sosok penuh dedikasi dalam usahanya dan bertekad kuat dalam pandangan para siswa yang mendengarkan ceramahnya. Dalam kesempatan “Jumpa Tokoh Nasional” ini, Menteri AHY memberikan ceramah pembekalan kepada 1.099 siswa/siswi SMA Taruna Nusantara Angkatan 33, 34, dan 35. “Dream big, work hard and never give up. Semua bisa berbuat yang terbaik. Kita senantiasa melakukan transformasi sekaligus kita berupaya untuk terus meningkatkan kapasitas diri kita. Oleh karena itu, sudah tepat jika SMA Taruna Nusantara ini mencetak, mendidik para calon patriot bangsa yang memiliki cita-cita mulia,” ujar Menteri AHY di SMA Taruna Nusantara, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Menteri AHY berpesan agar seluruh siswa menerapkan nilai-nilai sebagai generasi unggul penerus bangsa. Nilai tersebut antara lain Keberanian dan Percaya Diri; Komunikasi dan Kesopanan; Berpikir Kritis dan Kreativitas; Kompetitif dan Kolaborasi; serta Komitmen dan Konsistensi. Pada kunjungannya di SMA Taruna Nusantara ini, Menteri AHY didampingi oleh Pembina IKAWATI ATR/BPN, Annisa Pohan Yudhoyono; beberapa Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian ATR/BPN; serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah dan sejumlah Kepala Kantor Pertanahan. Turut hadir, Pj. Bupati Magelang beserta Forkopimda setempat. (YS/PHAL) #AHYMenteriATR #KementerianATRBPN #MelayaniProfesionalTerpercaya #MajuDanModern #MenujuPelayananKelasDunia #SetiapKitaAdalahHumas #SetiapKitaAdalahAmbassador Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional

“Pemilu itu kata lain dari membuat persaingan, antar partai bersaing, antar caleg bersaing. Terkadang kita sudah paham soal perbedaan pendapat, tapi persoalan persaingan inilah yang bisa mengakibatkan kita tercerai-berai. Jadi yang merusak organisasi, partai, dan sebagainya adalah persaingan yang tidak sehat,” katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Jakarta ini menyampaikan, persaingan yang tidak sehat itu yang menjadi bibit konflik di tengah masyarakat. Keributan yang tidak perlu seringkali muncul karena persaingan seperti ini.

Melihat kondisi tersebut, Kiai Marsudi berpesan agar kita sebagai masyarakat dapat memilah informasi dan tidak langsung percaya dengan apa yang diperoleh dari media sosial.

“Kita harus mampu ‘aridh ‘anil jahilin (tidak pedulikan orang-orang bodoh). Sumber WhatsApp dan media sosial, jangan semuanya dijadikan dalil. WhatsApp dan media sosial harus ditabayyunkan terlebih dahulu,” ucapnya.

Di samping itu, Wakil Ketua Umum MUI ini pun berharap agar pemilu yang akan datang berjalan dengan baik dan tidak terjadi persaingan yang tidak sehat dalam ajang kompetisi tersebut.

“Jadwal pemilu sebentar lagi, maka ayo kita bersama mengajak bangsa ini menjaga agar berjalan dengan baik. Jangan sampai persaingan tidak sehat terjadi sehingga ada gejolak di sana dan di sini,” tutupnya.

Sumber: Pers Rilis Majlis Ulama Indonesia (MUI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *