Peserta Munajat 212 Mulai Berdatangan di Kawasan Monas

Peserta Munajat 212 Mulai Berdatangan di Kawasan Monas
Para peserta Munajat 212 mulai berdatangan memenuhi kawasan Monas, Jakarta, Jumat (1/12/2023) malam.

Jakarta – Kabarnusa24.com

Para peserta Munajat 212 mulai berdatangan memenuhi kawasan Monas, Jakarta sejak, Jumat (1/12/2023) malam. Melangsir Kabarnusa24.com dari pantauan RRI.co.id, peserta Munajat 212 datang dari berbagai arah menuju Monas.

Seperti, dari arah Sudirman-Thamrin, dari Tanah Abang, Pasar Baru, hingga dari arah Menteng. Kendaraan-kendaraan peserta Munajar 212, mulai dari motor dan mobil mulai berjejer di sekitar Monas.

Terlihat, peserta Munajat 212 dari berbagai kalangan. Mulai dari orang tua, dewasa, hingga anak-anak.

Para peserta rata-rata berpakaian serba putih, membawa syal dan bendera Palestina serta Indonesia. Di sekitaran Monas, terlihat juga para penjual atribut berbagai jenis.

Para penjual terlihat membawa barang dagangannya seperti bendera dan pernak-pernik bergambar Palestina. Peserta Munajat 212, dikabarkan akan hadir sekira tigajuta orang berkumpul sejak 03.00 WIB, Sabtu (2/12/2023) dini hari.

Ribuan Aparat Dikerahkan Mengamankan

Polda Metro Jaya (PMJ) dilaporkan mengerahkan sebanyak 5.734 personel mengamankan acara Munajat 212 di Monas. Pengamanan ini dilakukan demi kegiatan Munajat 212 berjalan aman, lancar, dan tertib.

“Polda Metro Jaya melakukan pengamanan, baik itu dari Polda maupun dari polres sebanyak 5.734 personel. Kita lakukan pengawalan dan pengamanan ya pada kegiatannya sehingga Indonesia tertib bisa aman dan lancar,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (1/12/2023).

Ia menjelaskan, acara tersebut dilakukan dengan bermunajat. Salah satu fokus kegiatan tersebut berkaitan dengan Palestina dan Pemilu 2024.

Trunoyudo meminta, penyelenggara dan peserta menjalankan kegiatan Munajat 212 dengan tertib dan kondusif. Jangan sampai, kegiatan tersebut mengganggu aktivitas masyarakat lainnya.

“Rekayasa lalu lintas akan dilakukan sesuai dengan situasi di lapangan. Sifatnya situasional ya, untuk rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan tentu mengacu pada kebutuhan, ya,” ucapnya.

Sumber: Radio Republik Indonesia (RRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *