JAKARTA, KABARNUSA24.COM–Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdul Muiz Ali memberikan penjelasannya terkait dengan bagaimana memandang makhluk gaib.
Ulama yang akrap disapa Kiai AMA ini menjelaskan, dalam pandangan Islam, keberadaan makhluk gaib seperti jin dan setan adalah sesuatu yang harus diyakini oleh umat Muslim karena disebutkan dalam Alquran.
Kiai AMA menerangkan, apabila umat Muslim tidak percaya terhadap keberadaan jin, berarti tidak mempercayai terhadap apa yang disebutkan dalam Alquran.
“Wajib kita meyakini bahwa jin itu ada. Itu wajib kita meyakini karena disebut dalam Alquran. Jadi kalau orang engga percaya tentang eksistensi keberadaan jin, berarti tidak percaya terhadap apa yang disebut dalam Alquran,” kata kiai AMA, Rabu (28/2/2024).
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jakarta ini menjelaskan, setan adalah salah satu jenis jin yang memiliki kemampuan untuk mengganggu dan menyesatkan manusia.
Selain itu, jelasnya, hantu dipercayai bahwa mereka adalah bagian dari jenis syaitan yang berusaha mengganggu dan memfitnah manusia.
Namun, Kiai AMA menekankan, hantu bukanlah manusia yang telah meninggal. Tetapi bisa jadi merupakan manifestasi dari setan yang menyerupai wujud manusia.
Kiai AMA mengungkapkan, penciptaan Jin telah disebutkan oleh Allah SWT dalam Qs. Al Hijr ayat 26-27.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ.وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”
Selain itu, Allah menyebutkannya juga dalam Qs Ar Rahman ayat ke-15.
وَخَلَقَ الْجَآنَّ مِن ماَّرِجٍ مِّن نَّارٍ
“Dia menciptakan jin dari nyala api“.
Lebih lanjut, dalam kesempatan ini, Kiai AMA menyampaikan terkait dengan apa yang harus diatasi oleh umat Muslim apabila memiliki rasa takut terhadap hantu.
Kiai AMA menerangkan, dalam Islam, untuk mengatasi ketakutan terhadap hantu atau gangguan jin, umat Muslim dianjurkan untuk membaca beberapa surah Alquran, seperti surah Al-Ikhlas, Ayat Kursi, dan Al-Fatihah.
Kiai AMA menambahkan, hal ini merupakan bagian dari upaya untuk melindungi diri dari gangguang makhluk gaib. Meski dalam Islam mengakui kebaradaan mahkluk gaib, Kiai AMA menekankan, bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk tidak terbawa oleh ketakutan terhadap hal-hal gaib.
“Sebaliknya, umat Islam diajarkan untuk menyikapi hal-hal gaib dengan tenang dan menggunakan ikhtiar, seperti membaca ayat-ayat suci Alquran untuk menjaga diri dari gangguan jin dan setan,” tutupnya.
Selain itu, kata Kiai AMA, malaikat Jibril juga mengajarkan doa kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengusir jin. Berikut doanya:
أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْكَرِيمِ، وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا. وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَن
“Aku berlindung dengan dzat Allah yang maha mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka yang melampuainya, dari keburukan yang turun dari langit dan keburukan apa pun yang naik ke langit; dari keburukan apa saja yang masuk ke bumi dan keburukan apa saja yang keluar dari bumi; dari keburukan fitnah-fitnah siang dan malam; dari keburukan petaka-petaka malam; dari keburukan setiap petaka yang datang, kecuali petaka yang datang membawa kebaikan, wahai Zat yang maha penyayang.”
(Sumber: MUI)