Lima Kemuliaan di Bulan Ramadhan
Kabanusa24.com,–
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اَلْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِهِ اَلْأَمِيْنِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَكُلِّ مَنِ اهْتَدَى بِهَدْيِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
Hadirin jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah subhanahu wata‘ala!
Pada kesempatan kali ini marilah kita kaji bersama satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi, dalam Syu’abul Iman, hadits nomor 3603.
أُعْطِيَتْ أُمَّتِيْ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ نَبِيٌ قَبْلِي: أَمَّا وَاحِدَةٌ، فَإِنَّهُ اِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَيْهِمْ، وَمَنْ نَظَرَ اللهُ إِلَيْهِ لَمْ يُعَذِّبْهُ أَبَدًا. وَأَمَّا الثَّانِيَةُ: فَإِنَّ خُلُوْفَ أَفْوَاهِهِمْ حِيْنَ يَمْسُوْنَ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ. وَأَمَّا الثَّالِثَةُ: فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَسْتَغْفِرُ لَهُمْ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ. وَأَمَّا الرَّابِعَةُ: فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَأْمُرُ جَنَّتَهُ فَيَقُوْلُ لَهَا اِسْتَعِدِّيْ وَتَزَيِّنِي لِعِبَادِيْ أَوْشَكَ أَنْ يَسْتَرِيْحُوْا مِنْ تَعْبِ الدُّنْيَا إِلَى دَارِيْ وَكَرَامَتِي. وَأَمَّا الخَامِسَةُ: فَإِذَا كَانَ آخِرُ لَيْلَةٍ غَفَرَ اللهُ لَهُمْ جَمِيْعًا. فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: هِيَ لَيْلَةُ الْقَدْرِ يَا رَسُوْلَ الله؟ قَالَ: لَا، أَلَمْ تَرَ إِلَى الْعُمَّالِ إِذَا فَرَغُوْا مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَفُّوُا أُجُوْرَهُمْ
Artinya, “Telah diberikan kepada umatku di bulan Ramadhan, lima pemberian yang belum pernah diberikan kepada nabi sebelumku, yaitu:
Pertama, pada awal bulan Ramadhan, Allah subhanahu wata’ala melihat umatku. Siapa yang dilihat oleh Allah, maka dia tidak akan disiksa untuk selama-lamanya.
Kedua, bau mulut orang yang berpuasa, di sisi Allah lebih baik dari bau minyak misk (kasturi).
Ketiga, para malaikat memohon ampunan untuk umatku siang dan malam.
Keempat, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan (penjaga) surga-Nya, Allah berkata kepadanya, ‘Bersiap-siaplah dan berhiaslah kamu untuk hamba-hamba-Ku, mereka akan beristirahat dari kesulitan hidup di dunia menuju tempat-Ku dan kemuliaan-Ku.’
Kelima, pada akhir malam bulan Ramadhan Allah mengampuni dosa-dosa mereka semuanya.
Seorang sahabat bertanya, ‘Apakah itu Lailatul qadar, wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Tidak, tidakkah kamu mengetahui bahwa para pekerja, apabila mereka selesai dari pekerjaannya, niscaya akan dibayar upahnya.’”
Lima Kemuliaan di Bulan Ramadhan
Ma’asyiral muslimin, jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah
Ada lima kemuliaan di bulan Ramadhan dari hadits di atas.
Pertama: Allah Akan Melihat para Hamba-Nya
Boleh kita ambil kesimpulan bahwa Allah subhanahu wata’ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang akan melihat siapa saja dari umat Islam yang menjalankan puasa Ramadhan dengan penuh keseriusan dan kesungguhan. Ini merupakan kemuliaan di bulan Ramadhan yang tidak didapati di bulan lainnya.
Serius dan sungguh-sungguh shalatnya, tilawahnya, sedekahnya, zikir dan wiridnya, amal wajib dan sunahnya secara umum. Allah akan melihat mereka dengan penuh rahmat dan kasih sayang, yang dengannya mereka selamat dari azab dan murka Allah subhanahu wata’ala.
Jika Allah masih mau melihat kita, itu artinya Allah masih sayang dan masih peduli kepada kita. Justru yang kita takutkan adalah jika Allah sudah tidak mau lagi melihat kita. Tidak mau lagi peduli urusan kita. Wal’iyadzu billah.
Sebagaimana dalam hidup sehari-hari kita jumpai, jika kita masih peduli kepada orang lain, berarti orang lain itu menurut kita orang penting, orang yang layak diperhatikan.
Kedua: Betapa Wanginya Mulut Orang yang Berpuasa
Betapa agung dan luhurnya keutamaan umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang berpuasa. Bahkan sekadar bau mulut mereka.
Allah azza wajalla saking senangnya dengan orang yang berpuasa, menjadikan aroma yang keluar dari mulut mereka lebih wangi, lebih harum semerbak daripada aroma kasturi.
Ini bukan berarti kita tidak boleh membersihkan mulut kita. Sebab, menjaga kebersihan mulut dalam muamalah sesama manusia bagian dari anjuran dan ajaran agama itu sendiri.
Ketiga: Mendapat Doa Ampunan Malaikat
Keistimewaan ketiga yang Allah subhanahu wata’ala berikan kepada umat Nabi Muhammad melalui bulan suci ini yaitu memperoleh doa ampunan para malaikat.
Tidak hanya pagi, namun juga petang. Setiap hari dan setiap malamnya. Kita bayangkan betapa besar potensi dan kemungkinan dikabulkan doa para malaikat tersebut.
Bukankah mereka termasuk makhluk-makhluk pilihan Tuhan? Makhluk ciptaan-Nya yang tidak pernah berhenti bertasbih, tidak pernah bermaksiat?
Keempat: Dipersiapkan Baginya Surga
Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya selama di dunia tentu membutuhkan effort dan usaha yang tidak mudah. Semua daya dan upaya kita kerahkan demi meraih hasil terbaik. Tentunya, pasti bertemu dengan rasa capek, letih, dan penat.
Namun, yang perlu kita tanamkan dalam hati, umur 50 atau 60 tahun yang kita habiskan dalam ketaatan selama di dunia ini akan Allah ganti dengan kenikmatan abadi selama-lamanya di surga nanti.
Kelima: Meraih Ampunan Allah
Semua amal kita di bulan yang penuh berkah ini akan Allah ganti dengan maghfirah-Nya. Tidak hanya karena meraih Lailatul qadar, namun semua berlaku bagi yang belum berkesempatan meraihnya.
Semua tetap berhak mendapatkan ampunan dari-Nya. Dan ini janji Allah. Janji Dzat yang tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Sekian lima kemuliaan di bulan Ramadhan yang Allah berikan hanya kepada umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga kita bisa dan senantiasa memaksimalkan anugerah tersebut selama kita hidup di dunia ini.
(Pemateri Kultum Ramadhan 1445 H oleh: Ustadz Nofriyanto Abu Kayyisa Al-Minangkabawy)
Sumber: Materi Kultum Rmadhan dakwah.id