Tutup
Daerah

Cegah Maksiat GNPF dan Ormas Islam Datangi Hotel dan Panti Pijat

3
×

Cegah Maksiat GNPF dan Ormas Islam Datangi Hotel dan Panti Pijat

Sebarkan artikel ini
Cegah Maksiat GNPF dan Ormas Islam Datangi Hotel dan Panti Pijat

 

Baturaja, Kabarnusa24.Com

Perwakilan GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama dan beberapa ormas Islam OKU yang dipimpin H. Alikhan Ibrahim didampingi Ustad Ajid Abdul Majid, pimpinan salah satu Ponpes di OKU ini kembali mendatangi hotel dan penginapan termasuk Karaoke, Panti Pijat dan lainnya yang ada di kota Baturaja tadi malam Minggu (30/3/24).

Kedatangan mereka guna memastikan Karaoke, Panti Pijat dan lainnya tetap tutup selama bulan suci Ramadhan 1445 sekaligus juga mengingatkan pengelola, pemilik, resepsionis atau penjaga hotel dan penginapan untuk tidak menjadikan tempat usaha mereka disalahgunakan sebagai sarana tempat melakukan perbuatan maksiat atau mesum.

Rombongan ormas Islam ini bergerak dari hotel yang ada di sekitaran Terusan dan Sukajadi, kemudian ke arah Batukuning serta kawasan lainnya di Baturaja.

Dalam kesempatan itu, H. Alikhan Ibrahim mengingatkan pihak hotel dan penginapan agar lebih selektif menerima tamu sehingga tidak menimbulkan permasalahan kedepannya.
“Kami ingatkan jangan menerima tamu yang bukan pasangan suami istri yang sah, apalagi pasangan anak di bawah umur. Kemudian, jangan jadikan hotel atau penginapan ini sebagai sarana perbuatan mesum atau maksiat apalagi di bulan suci Ramadhan ini. Kami tidak ingin hal itu terjadi disini sebab pasti menimbulkan kerusakan moral bahkan datangnya azab dari Allah SWT,” tegas Ketua GNPF Ulama OKU ini.

H. Alikhan mengungkapkan ia sangat menyayangkan terjadinya bermunculan banyak tempat-tempat yang terindikasi sebagai tempat maksiat atau mesum di Baturaja disebabkan lemahnya pengawasan dari pihak berwenang serta kurangnya kepedulian dari tokoh agama dan masyarakat.

Selain itu, Ustad Ajid Abdul Majid meminta masyarakat sekitar tempat yang terindikasi maksiat tersebut agar bersikap peduli pada lingkungannya, jangan melakukan pembiaran atau acuh tak acuh sebab akan berimbas pada rusaknya moral masyarakat terutama generasi muda dan yang akan datang.

Ia juga meminta pemilik hotel, penginapan, karaoke, panti pijat dan lainnya untuk menghormati bulan suci Ramadhan 1445 H.

Komda Bang Japar OKU DS. Rahmatullah menambahkan kegiatan pemantauan ke tempat-tempat usaha tersebut merupakan bagian dari usaha GNPF Ulama bersama Ormas Islam OKU lainnya dalam kegiatan nahi munkar atau pencegahan terjadinya kemaksiatan di kota Baturaja sehingga cita-cita menjadikan OKU religius bisa tercapai.
“Kami berharap mudah-mudahan usaha yang kami lakukan ini bisa menjadi shock therapy atau pressure bagi pelaku maksiat di kota Baturaja ini. Sekaligus menunjukkan bahwa masih ada elemen masyarakat OKU yang peduli pada pencegahan terjadinya kemaksiatan. Meskipun usaha kami ini mungkin dirasa belum maksimal sepenuhnya. Namun paling tidak, kami sudah berusaha menjadi agent of social control. Terus terang usaha kami ini tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan dari pihak berwenang, para tokoh dan seluruh elemen masyarakat OKU. Perlu diingat, usaha kami ini bukan saja untuk menyelamatkan generasi sekarang tapi juga generasi berikutnya. Jangan sampai masyarakat OKU khususnya Baturaja ini menjadi apatis dan permisif terhadap kemungkaran,” harap alumni UNSRI yang mahir bahasa arab dan bahasa inggris ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *