Tutup
Kesehatan

Dinkes Kabupaten Bekasi Upayakan Cegah Thalasemia Sejak Dini

3
×

Dinkes Kabupaten Bekasi Upayakan Cegah Thalasemia Sejak Dini

Sebarkan artikel ini
Dinkes Kabupaten Bekasi Upayakan Cegah Thalasemia Sejak Dini
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi terus berupaya membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menangani serta melakukan pencegahan sejak dini terhadap penyakit thalasemia di masyarakat.

CIKARANG SELATAN – KABUPATEN BEKASI || KABARNUSA24.COM

Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi terus berupaya membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menangani serta melakukan pencegahan sejak dini terhadap penyakit thalasemia di masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah usai menghadiri kegiatan Deklarasi Bebas Thalasemia di Universitas Paramadina Cikarang, pada Senin (06/05/2024).

dr Alamsyah mengatakan, thalasemia adalah penyakit turunan yang tidak bisa diobati, sampai sekarang belum bisa terobati. Penyakit thalasemia sebenarnya bisa dicegah dengan edukasi sosialisasi termasuk screening atau pemeriksaan bagaimana thalasemia ini bisa muncul pada seorang anak.

Kendati demikian, dr Alamsyah menjelaskan, pada beberapa penderita, penyakit Thalasemia ini tanpa gejala. Seperti yang disampaikan dalam penjelasan narasumber seminar tadi bahwa seorang pembawa bibit ini bisa tanpa gejala dan itu akan muncul ketika berpasangan atau menikah dan melahirkan anak yang pada akhirnya menderita thalasemia.

“Bagaimana kita pada saat pranikah termasuk bapak ibu guru pada saat pranikah. Kita masuk kedalam edukasi kepada remaja-remaja kita putera dan puteri melakukan screening diseluruh pelayanan kesehatan kita. Di puskesmas sudah ada screening yang kita lakukan, begitupun di rumah sakit,” lanjutnya.

Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi setiap tahunnya juga memberikan perhatian yang luar biasa kepada penyandang thalasemia. Baik itu melalui kerjasama dengan PMI maupun Yayasan Thalasemia Indonesia.

“Kami laporkan bahwa setiap tahun anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Daerah melalui APBD itu terus meningkat. Awalanya Rp 850 juta ditahun 2021, kemudian ditahun 2022 meningkat menjadi Rp 1 milyar dan ditahun ini menjadi Rp 2 milyar,” terangnya.

dr Alamsyah pun berharap, semoga momentum peringatan Hari Thalasemia Sedunia ini. Dapat dipetik manfaatnya agar penyandang thalasemia di Kabupaten Bekasi yang sudah ada, bisa ditangani dengan baik dan insiden yang ada di Kabupaten Bekasi dapat dikurangi.

“Kepada Yayasan Thalasemia Indonesia beserta segenap jajaran, kita terus berkolaborasi agar apa yg sudah dilaksanakan selama ini bisa menjadi lebih baik. Dan penyandang thalasemia di Kabupaten Bekasi walaupun jumlahnya bertambah banyak bisa kita dampingi, bisa kita tangani dengan sebaik baiknya,” tutupnya.

Sumber: Diskominfosantik kabupaten Bekasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *