Bekasi_ Jabar || KabarNusa24.com – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cibarusah bersama UPTD PPP Kabupaten Bekasi menyelenggarakan Rapat Temu Lapang dengan pembahasan Teknologi cara tanam padi Jajar Legowo 2:1, dan 4:1 di Gapoktan Mulya Sejahtera Desa Wibawamulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Kamis (04/07/2024).
Hadir pada acara tersebut KJF Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Susanto, Koordinator Penyuluh Cibarusah Muhamad Tunggul dan Ketua Kelompok Tani se-Kecamatan Cibarusah.
Temu Lapang adalah suatu forum Transfer Teknologi dari peneliti, penyuluh pertanian dengan petani, penyuluh pertanian lapangan, dinas lingkup pertanian dan pihak-pihak terkait lainnya, untuk membahas Teknologi tepatguna potensi wilayah di lapangan keunggulan suatu inovasi hasil pengkajian, serta kemungkinan penerapan selanjutnya. Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas budidaya tanaman
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Cibarusah, Muhamad Tunggul mengungkapkan, cara tanam padi jajar Legowo merupakan salah satu inovasi bagi para petani untuk dapat meningkatkan produksi dan menekan penyebaran hama dan penyakit, karna kelembapan terjaga, dan barisan pertanaman lebih terang, perawatan mudah dan karna bertambahnya populasi tanaman di barisan jajar legowo sebanyak 30 % dari sistem tegel menjadikan peningkatan produksi dan produktivitas.
“Sistem tanam padi legowo ini adalah pola bertanam yang berselang-seling. Kami berusaha untuk selalu berinovasi dalam bagaimana cara menanam padi di area sawah yang kurang air atau mengalami kekeringan. Selama ini di Kabupaten Bekasi masih banyak sawah tadah hujan,ketika mulai musim kekeringan maka petani lah yang paling merasakan dampaknya,” kata Tunggul.
Tunggul juga menyebutkan beberapa penyebab fluktuasi harga beras, diantaranya adalah perhitungan hasil petani yang tidak pas antara kebutuhan untuk rumah tangga dan untuk industri, pasokan yang tidak stabil, dan rantai pasokan yang terganggu..
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pertanian salah satunya telah menghimbau dan mengedukasi masyarakat agar menerapkan sistem tanam padi jajar legowo.
Tunggul menerangkan keuntungan Cara Tanam Jajar Legowo, diantaranya,
1. Terdapat ruang terbuka yang lebih lebar
diantara dua kelompok barisan tanaman
yang akan memperbanyak cahaya
matahari masuk ke setiap rumpun
tanaman padi, sehingga meningkatkan
aktivitas fotosintesis yang berdampak
peningkatan produktivitas pada tanaman.
2. Sistem tanaman berbaris ini memberi
kemudahan petani dalam pengelolaan
usahataninya seperti: pemupukan
susulan, penyiangan, pelaksanaan
pengendalian hama dan penyakit(penyemprotan). Disamping itu juga
lebih mudah dalam mengendalikan
hama tikus.
3. Meningkatkan jumlah tanaman pada
kedua bagian pinggir untuk setiap set
legowo, sehingga berpeluang untuk
meningkatkan produktivitas tanaman
akibat peningkatan populasi.
4. Sistem tanaman berbaris ini juga
berpeluang bagi pengembangan sistem
produksi padi-ikan (mina padi) atau
parlebek (kombinasi padi, ikan, dan
bebek).
5. Meningkatkan produktivitas padi
hingga mencapai 10-15%.
“Saat ini kami dari BPP Cibarusah dan Dinas Pertanian masih dalam tahap sosialisasi, tanya jawab terkait program ini dengan kelompok tani.” tutup Tunggul. (Wati)