Tutup
Daerah

Hadiri Bahtsul Masail PCNU, PJ Bupati Bekasi: Kukuhkan Tradisi NU Hadapi Masalah Aktual

5
×

Hadiri Bahtsul Masail PCNU, PJ Bupati Bekasi: Kukuhkan Tradisi NU Hadapi Masalah Aktual

Sebarkan artikel ini
Hadiri Bahtsul Masail PCNU, PJ Bupati Bekasi: Kukuhkan Tradisi NU Hadapi Masalah Aktual
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menghadiri Bahtsul Masail tingkat Santri ke-2, Lembaga Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Bekasi, di aula KH Noer Alie, Gedung Bupati Bekasi Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, pada Minggu, (28/07/2024).

BEKASI, Kabarnusa24.com – Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menghadiri Bahtsul Masail tingkat Santri ke-2, Lembaga Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Bekasi, di aula KH Noer Alie, Gedung Bupati Bekasi Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, pada Minggu, (28/07/2024).

Bahtsul masail tingkat santri yang kedua ini mengangkat tema seputar bullying dan money politics.

Pj Bupati Dani Ramdan menyampaikan dalam sambutannya bahtsul masail tingkat santri menjadi bentuk mengukuhkan tradisi intelektual Nahdlatul Ulama. Kajian yang dibedah dalam literatur keilmuan agama Islam ini akan mampu memberikan solusi pada masalah aktual di Kabupaten Bekasi.

“Bukan hanya ibadah khusus saja yang jadi concern dari Nahdlatul Ulama tetapi juga kajian topik aktual. Melalui bahtsul masail kita bisa mencari solusi yang dihadapi umat dengan berlandaskan ajaran agama Islam,” ungkapnya.

Selain itu, forum diskusi para santri ini menjadi tradisi di Nahdlatul Ulama, sejak muda anak-anak dididik secara kritis. Meskipun di sisi lain, ciri khas santri fatsun atau ikut pada arahan Ulama.

“Tetapi tradisi berfikir kritis, diskusi tetap diberikan. NU tetap hadir sampai saat ini karena relevan dengan perkembangan zaman,” jelasnya.

Dani mencontohkan saat ini di Kabupaten Bekasi terus menghadapi tantangan misalnya dalam isu pengangguran, sampai pada stunting.

“Di tengah industri selalu terjadi pengangguran, nah mungkin dari kami di jajaran birokrasi tidak terpikir bisa saja di jajaran santri terpikir. Karena masih bisa berpikir secara jernih, khususnya pengangguran di kalangan anak-anak Bekasi,” katanya.

Dani berharap tradisi seperti ini bisa diterapkan pada organisasi lainnya. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Nahdlatul Ulama dalam menjaga sikap kritis sambil menjaga persatuan dan kesatuan umat maupun bangsa.

“Tentunya topik yang dibahas juga bisa memberikan pencerahan di masyarakat,” tandasnya.

Sumber: Diskominfosantik Kabupaten Bekasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *