Tutup
Daerah

Belajar di SMAN 1 Lumajang sangat Menyenangkan apalagi dengan Gerakan IKM,di Kabupaten Lumajang

6
×

Belajar di SMAN 1 Lumajang sangat Menyenangkan apalagi dengan Gerakan IKM,di Kabupaten Lumajang

Sebarkan artikel ini
Belajar di SMAN 1 Lumajang sangat Menyenangkan apalagi dengan Gerakan IKM,di Kabupaten Lumajang

Lumajang,kabarnusa24.com.Minggu,18/8/2024.Kepala sekolah SMAN 1 Lumajang Drs.Jatmiko mengungkapkan “Kurikulum Merdeka, membuat siswa belajar lebih bermakna dan menyenangkan. Siswa mendapatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Guru harus mampu menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, misalnya visual, audio, kinestetik. Untuk mengetahui kebutuhan belajar tersebut, maka harus dilakukan asesmen diagnostik terhadap siswa. Berdasarkan hasil pemetaan asesmen diagnostic tersebut, maka modul ajar akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa,”jelas Jatmiko

Lebih lanjut Jatmiko menerangkan bahwa “Pembelajaran yang demikian, diharapkan mampu mendorong semangat siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Siswa bisa mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki sesuai dengan kodratnya. Sedangkan seorang guru bisa menjadi seorang fasilitator yang mengarahkan siswa agar mampu menjadi versi terbaiknya sesuai dengan kodratnya,”ungkapnya.

“Guru harus dekat dengan siswa, dalam arti yaitu guru harus tahu dan paham karakteristik siswanya.

Sesuai dengan kata merdeka yang berarti bebas tanpa tekanan, maka kurikulum merdeka memberikan ruang tanpa batas untuk guru, maupun siswa dalam mengembangkan segala hal untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru bisa mendalami karakteristik setiap anak dan dapat mengembangkan kreatifitas sebagai seorang pendidik. Sedangkan siswa pun juga bisa berkembang sesuai dengan potensinya masing –masing,”jelas Jatmiko

“Dalam komunitas belajar, maka kita sebagai seorang guru dapat saling bertukar pikiran dan megembangkan metode belajar setiap siswa. Dengan harapan, agar siswa dapat belajar dan berkembang pada jalur yang tepat, semua bisa terwadahi dalam pembelajaran yang menggunakan kurikulum merdeka. Saling berdiskusi dan berefleksi atas pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh masing- masing guru, maka akan memunculkan suatu ide- ide baru yang diluar dugaan dan sangat luar biasa. Kolaborasi antar guru, siswa, orang tua, serta pihak- pihak yang berkepentingan dalam pendidikan dirasa sangat penting demi kemajuan pendidikan. Saling menghargai, menghormati, sangat di dorong untuk bisa terwujud dalam kurikulum merdeka ini. Sehingga meskipun terdapat perbedaan pendapat, maka tetap saling menghargai,”tegasnya.

“Pengimplementasian kurikulum merdeka, juga dipermudah dengan adanya platform Merdeka Mengajar (PMM). Melalui Platform (PMM), maka kita bisa belajar bagaimana melakukan pembelajaran, asesmen pembejalaran, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pengimplemtasian kurikulum merdeka ini. Melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM), maka kita sebagai guru bisa mengetahui bagaimana cara melakukan analisa literasi dan numerasi dengan cepat dan tepat. Selain itu juga belajar bagaimana menerapkan metode mengajar yang paling tepat sesuai dengan asesmen yang telah kita lakukan. PMM menyediakan berbagai macam topik pelatihan – pelatihan yang bisa dengan mudah diikuti oleh guru, agar guru terbantu dalam mengatasi masalah yang di hadapi ketika melakukan kegiatan belajar mengajar bersama siswa- siswinya. Berbagai macam contoh praktik baik, dalam bentuk video maupun naskah cerita bisa kita pelajari dengan mudah dan waktu pelatihan yang sangat fleksibel (kita bisa mengatur waktu pelatihan sesuai dengan kondisi kita, meskipun tetap harus memperhatikan batas waktu yang ditentukan di PMM tersebut),”ungkapnya

“Kurikulum merdeka, menjadikan kita sebagai guru yang bersahabat dengan siswanya. Siswa merasa rindu untuk bersekolah dan belajar bersama kita sebagai gurunya. Siswa merasa senang dan bergairah dalam belajar. Siswa mengikuti pembelajaran dengan disiplin atau mengikuti aturan sekolah dengan setulus hati. Tanpa merasa ada paksaan yang berasal dari luar dirinya. Sehingga siswa pun mempunyai motivasi yang sangat luar biasa tinggi dalam belajar. Hal ini memudahkan kita untuk membimbing dan mendidik siswa tersebut.

Waktu pembelajaran tatap muka, siswa menjadi lebih disiplin, sadar dan bahagia dalam belajar. Sehingga aneka potensi siswa bisa digali dan dikembangkan dengan lebih mendalam. Selain itu, pembelajaran dalam kegiatan proyek kurikulum merdeka, memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk secara aktif mengekplorasi isu- isu aktual, untuk mendukung pengembangan karakter, kompetensi profil pelajar Pancasila. Beragam kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dilakukan/ diselenggarakan di sekolah. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sangat berguna membentuk karakter siswa yang berahklak mulia, beriman, bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, Kebhinekaan Global, Gotong – Royong, Mandiri, Benalar Kritis, Kreatif.

Penanaman nilai- nilai karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila lebih diutamakan, baik dalam pembelajaran dalam bentuk proyek penguatan profil pelajar Pancasila, dan juga pembiasaan perilaku warga sekolah sehari- hari. Sehingga dengan adanya hal tersebut, maka mendorong pembentukan karater yang kuat untuk mewujudkan budaya positif di sekolah. Budaya positif di sekolah menjadi hal yang utama untuk keberhasilan kurikulum merdeka. Budaya positif di sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk seluruh warga sekolah. Penanaman nilai- nilai karakter Profil Pelajar Pancasila, diharapkan menjadi filter untuk siswa dalam menghadapi perkembangan zaman, khususnya di bidang teknologi. Hal ini mengingat mudahnya siswa dapat mengakses informasi baik yang bersifat positif maupun negatif.

Kurikulum Merdeka, menerapkan pembelajaran berdifferensiasi, guna memenuhi kebutuhan belajar siswa. Gaya belajar siswa yang berbeda- beda harus dipenuhi dengan harapan yaitu supaya setiap siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Semua siswa didorong untuk bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya. Selain itu, pembelajaran juga dirancang agar lebih konstektual dengan perkembangan zaman. Mengingat siswa sekarang merupakan generasi yang hidup pada perkembangan zaman yang sangat pesat, khususnya teknologi yang semakin maju dan berkembang. Namun pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan tetap tidak meninggalkan kompetensi- kompetensi dasar yang harus tetap dimiliki oleh seorang siswa, contohnya menulis menggunakan tangan.

Pada Kurikulum Merdeka, maka kolaborasi seluruh warga sekolah sangat dirasa perlu digalakkan. Pendidik, tenaga kependidikan, siswa, orang tua siswa (komite sekolah), dan pihak lain yang berkepentingan dengan satuan pendidikan tesebut perlu berkolaborasi secara berkesinambungan. Hal ini dirasa perlu, mengingat setiap aktor tersebut mempunyai peran yang sangat penting untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.

“Saya sebagai kepala sekolah tinggal melanjutkan program-program yang sudah dibuat oleh kepala sekolah sebelumnya bersama stakeholder yang lainnya intinya kami ingin pembelajaran yang menyenangkan apalagi sudah kurikulum merdeka,”ungkap Jatmiko

“Saya masuk disini yang pertama kami melaksanakan, melihat posisi masjid,masjid kemarin kan sudah selesai tapi belum bisa digunakan karena lantai memang belum ada jendelanya, kami berinisiatif terus , kemudian ada masukan dari anak-anak yang kelas 3 pingin memanfaatkan ,sehingga kita selesaikan lantai untuk shalat.sampai saat ini pun masjid belum sempurna,tulisan masjid,kaligrafi,jendela masih belum tapi sudah bisa bermanfaat ,bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari sehingga sekarang kita bisa menerapkan siswa wajib shalat berjamaah dhuhur dan ashar. Kalau bersama-sama banyak manfaatnya. Untuk musholah lama kita gunakan untuk siswa kelas 10 dengan kata lain kegiatan jum’atan,kegiatan sholat ashar dan lain-lain,”jelasnya. “Khusus yang muslim diharapkan shalat dulu karena mungkin sampai rumah kan sampai sore berkenaan dengan kegiatan yang banyak. ”

“Untuk prestasi alhamdullilah. Kegiatan ekstra kurikuler mampu merangsang anak untuk beraktivitas,jika ada anak yang juara dan berprestasi sekolah mendukung. Intinya kami kalau ada kegiatan ya kita beri rangsangan untuk daftar, tapi proses berikutnya kita diskusikan dengan anak-anak ,kalau memang mampu ada ayo kita bersama-sama, Alhamdulillah ekstrakulikuler kemarin yang menari dan ber nyanyi masuk SMA AWARD. DiProvinsi Jawa Timur kita juara 2 untuk ekstra silat , gulat untuk juga, talenta anak-anak luar biasa ,” jelas Jatmiko

“Para guru sudah di bekali workshop ,kita ikuti sesuai prosedur di awal pembelajaran.Alhamdulillah tidak ada kendala di IKM, bagi guru maupun siswa, karna untuk P5 kita mempunyai strategi.

“Awal-awal dulu kita masih penyesuaian misalnya penampilan P5 kita kordinasi dengan pemkab dibolehkan menggunakan halaman pendopo ,atau tidak setelah kita kelola biayanya tinggi kita diskusikan .

“Kita manfaatkan acaranya di sekolah jadi tidak perlu keluar.
“Berkenaan dengan hari jadi SMAN 1 kita adakan tasyakuran kecil-kecilan yaitu potong tumpeng yang kami laksanakan tanggal 1 agustus 2024.
Gebyar hari jadi SMAN 1 masih belum, menunggu momen yang tepat ,”jelasnya .(D.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *