Kabupaten Bekasi – Jabarll kabarnusa24.com Adanya sistem pengolahan air limbah domestik setempat (SPALD-S) pembuatan toilet
Tanki sepiteng individu yang di kelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di duga jadi ajang bisnis oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab terkait aduan masyarakat dengan adanya pembuatan sarana toilet dan Tanki septick yang tidak sesuai dengan Bistek. ( 20-08-2024)
Saat tim media menyambangi lokasi kegiatan SPALD-S menggunakan 2 beset, menggunakan beberapa batang pipa paralon dengan merek Grand Bahari dan Closet merek ORTA dan beberapah batang besi behel dengan ukuran 10,cm dan 8,cm banci dan menggunakan SANFAB ST 800 / Spitenk menurut keterangan tengki tersebut disubcon oleh dinas terkait.
Ketika tim media konfirmasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DISPERKIMTAN),melalui via WhatsApp bahwasanya dinas tidak mengesub barang tengki Spitenk, semuanya sudah di percayakan ke koordinator dan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) menurut dinas terkait hanya mengeluarkan anggaran saja.
Kepala Koordinator Jabar DPP LSM SIRA (Suara Independen Rakyat Adil ),Yusup Supriyatna saat di mintai kometarnya terkait pembuatan SPALD-S di salah satu Desa, Kecamatan Pebayuran yang mendapatkan program SPALD-S mengatakan, bahwa kegiatan pengolahan air limbah domestik individu semestinya pengawasan Pasilitator dan KSM berperan aktip dan transfaran dalam pembuatan SPALD-S.
“Dalam hal ini saya akan memantau kegiatan pekerjaan SPALD-S di beberapa Desa yang ada di Kecamatan Pebayuran dan saya akan melayangkan surat untuk Dinas terkait,”tegas Yusup Supriyatna, sampai berita ini di terbitkan Fasilitator atau TFL dan KSM belum bisa diminta keterangan ( TIR & TIM )
