Tutup
Daerah

Kemenag Siapkan Strategi Pembinaan Mualaf dan Penanggulangan Kemiskinan di Kalsel

2
×

Kemenag Siapkan Strategi Pembinaan Mualaf dan Penanggulangan Kemiskinan di Kalsel

Sebarkan artikel ini
Kemenag Siapkan Strategi Pembinaan Mualaf dan Penanggulangan Kemiskinan di Kalsel

BANJARMASIN, Kabarnusa24.com — Kementerian Agama melibatkan 15 perwakilan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dalam pembahasan strategi pembinaan mualaf dan pengentasan kemiskinan di Kalimantan Selatan (Kalsel). Pertemuan ini berlangsung di Banjarmasin, Sabtu (24/8/2024).

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam pembinaan mualaf serta pemberdayaan ekonomi untuk menanggulangi kemiskinan, khususnya di kalangan mustahik yang rentan. “Dalam melakukan pembinaan mualaf dan penanggulangan kemiskinan, perlu langkah strategi yang melibatkan lembaga zakat,” jelas Waryono.

Waryono mengungkapkan, pembinaan terhadap mualaf harus dilakukan sejak dini. Selain memberi penguatan spiritual dan sosial, mualaf perlu dipersiapkan untuk menjalani kehidupan sebagai Muslim yang berkualitas. “Kita membutuhkan kualitas Muslim, bukan hanya kuantitas,” tegasnya.

Selain pembinaan mualaf, Waryono juga berpesan kepada lembaga zakat untuk mengoptimalkan pengumpulan dana zakat di daerah tersebut. Berdasarkan data BAZNAS, terdapat 188 ribu Muslim miskin di Kalsel, sementara pengumpulan zakat, infak, sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) baru mencapai Rp68 miliar. Dengan optimalisasi pengumpulan dana zakat, diharapkan terjadi penurunan angka kemiskinan di daerah tersebut.

“Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan. BAZNAS dan LAZ harus berbagi peran dan berkolaborasi dengan nazir untuk memastikan potensi zakat dan wakaf dapat dimaksimalkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Waryono juga mengingatkan pentingnya melakukan pemetaan mustahik dan memprioritaskan program bagi mereka yang paling membutuhkan. Menurutnya, kelompok mualaf merupakan salah satu yang paling membutuhkan bantuan agar mereka dapat menjaga akidahnya.

Waryono menambahkan, sinergi dan kolaborasi harus diperkuat, tidak hanya antarlembaga zakat, tetapi juga dengan lembaga pengelola wakaf, termasuk Kementerian Agama. “Berdiri dengan empat kaki tentu lebih kuat. Ini adalah filosofi dalam gerakan zakat yang harus kita jalankan bersama,” ujar Waryono.

Ia juga menekankan, para amil harus mengesampingkan ego sektoral demi mencapai visi dan misi kemanusiaan yang lebih besar. “Kita harus melangkah bersama untuk mengatasi permasalahan yang ada di lapangan,” katanya.

Pertemuan yang digelar oleh Forum Zakat (FOZ) Kalimantan Selatan ini dihadiri oleh LAZ DT Peduli Kalsel, Rumah Zakat, Rumah Yatim, LMI, YBM BRIlian, BMH, GYD, Mizan Amanah, dan LAZ Dewan Dakwah.

Sumber: Bimas Islam Kemenag RI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *