CIMAHI, DISKOMINFO – Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat yang melanda berbagai kelompok usia di Indonesia, termasuk balita, remaja, ibu hamil, dan usia lanjut. Menurut Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun mencapai 26,8%, sementara pada usia 15-24 tahun mencapai 32%. Artinya, sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia mengalami anemia.
Tingginya angka anemia seringkali terkait dengan rendahnya kepatuhan terhadap konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), khususnya di kalangan remaja putri dan ibu hamil. Untuk mengatasi hal ini, UNICEF meluncurkan program #AksiBergizi pada tahun 2018, yang mencakup advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi-sektor, serta pemantauan dan evaluasi. Kementerian Kesehatan RI juga meluncurkan Gerakan Nasional Aksi Bergizi melalui kampanye #AksiBergizi yang diadakan di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Kampanye ini melibatkan berbagai sektor di tingkat pusat dan daerah, serta seluruh warga sekolah, dengan fokus pada remaja putri sebagai penerima manfaat langsung.
Penjabat Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, dalam sambutannya pada kegiatan Aksi Bergizi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Cimahi, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menyiapkan Generasi Emas 2045. “Kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di SMAN 3 Cimahi, tetapi juga dihadiri oleh siswa SMA dan SMP se-Kota Cimahi. Ini adalah momentum untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya makanan bergizi dalam mempersiapkan generasi emas Cimahi Campernik 2045,” ungkap Dicky.
Dicky menekankan pentingnya perhatian terhadap asupan gizi selama masa pertumbuhan remaja untuk memastikan perkembangan fisik dan mental yang optimal. “Remaja perlu memperhatikan pola makan mereka dengan memperhatikan delapan unsur penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat, mineral, air, dan kalsium,” tambahnya. Ia juga menjelaskan bahwa pemenuhan gizi yang baik dapat membantu menurunkan prevalensi stunting dan memastikan kesehatan organ reproduksi remaja putri.
Mulyati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi mengenai pentingnya TTD, aktivitas fisik, dan konsumsi gizi seimbang di kalangan warga sekolah. “Kegiatan ini tidak hanya untuk memberikan pengetahuan tentang gizi yang seimbang tetapi juga untuk menguatkan komitmen sekolah dalam melaksanakan Aksi Bergizi secara rutin setiap minggu. Kolaborasi lintas sektor pusat dan daerah juga sangat penting dalam penyelenggaraan kegiatan ini,” ujar Mulyati.
Program Aksi Bergizi merupakan inisiatif tahunan yang dilakukan secara berkelanjutan di Kota Cimahi, dan pada tahun 2024 akan dilaksanakan serentak di seluruh SMP dan SMA di Kota Cimahi, yakni di 69 SMP dan 50 SMA. Melalui program ini, diharapkan dapat memotivasi sekolah-sekolah lain untuk secara rutin melaksanakan #AksiBergizi sebagai upaya untuk meningkatkan gizi remaja dan mencegah anemia, mendukung penurunan prevalensi stunting baik di tingkat kota maupun nasional. (Bidang IKPS)
(Fazar)**