KabarNusa24.Com // Garut, – Berdasarkan berbagai informasi yang di himpun di lapangan bahwa di SMPN 2 Cisurupan kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut di sinyalir lakukan pungutan liar untuk pembelian sampul raport sebesar Rp.50.000 Dan LKS Mata Pelajaran sebanyak 12 Mata pelajaran untuk satu siswa dengan harga Rp. 15000 ,yang di duga di bebankan kepada setiap siswa siswi .
Beberapa Orang tua siswa yang namanya tidak mau di tulis, membeberkan anak nya bersekolah di SMP Negri 2 Cisurupan merasa keberatan saat di haruskan membeli sampul Rapot seharga 50.000 (Limapuluh Ribu) dan buku-buku LKS Pelajaran sebanyak 12 mata pelajaran yang harga nya satu pelajaran Rp. 15000 di kali Khan 12 pelajaran udah berapa..Ucap nya Tgl ( 19/09/2024)
Alang Juanda Kepala sekolah (Kepsek) Pelaksana Tugas (PLT) Di SMPN 2 Cisurupan saat di konfirmasi lewat telepon WhatsApp mengatakan, yang menjual sampul rapot itu koprasi bukan pihak sekolah kami tidak memaksa mau beli silahkan yang engga mau beli iya engga apa apa ..ujarnya Tgl,(19/09/2024)
Lain hal nya yang di katakan Kepala Bidang (Kabid) Dinas pendidikan Kabupaten Garut Erom Suparman lewat telpon whatsapp secara aturan menjual sampul Rapot,LKS Tidak boleh apalagi buku mapel/modul Khan sudah ada di sekolah dari pengadaan yang di kaper dana BOSP,kasihan lah orang tua siswa ,iya saya sangat berterima kasih atas informasi nya kepada rekan -rekan media,saya juga baru denger ini .. Tandas nya.. ( 19-09-2024 ) .
Ketika awak media mendatangi lagi ke sekolah SMPN 2 Cisurupan Guna untuk melengkapi Pemberitaan
Saat di wawancara beberapa siswa di sekolah SMPN 2 Cisurupan mengatakan iya Pak sampul Raport harga nya Rp. 50000 dan buku-buku LKS pelajaran Rp. 15000 per pelajaran dan wajib semua beli nya.. Ungkap nya Tgl, – (21/09/2024)
Lain hal nya Imah Solimah S.Pd Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) Saat di konfirmasi di sekolah mengatakan, Benar di sekolah menjual sampul rapot dan buku LKS mata pelajaran, tapi itu koprasi yang menyediakan, dan koprasi di kelola oleh guru, kami menjual sampul rapot dan buku karna Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) itu tidak cukup untuk mengkapernya..ujarnya Tgl,(21-09-2024)
Sangat di sayangkan jelas-jelas
Mengacu kepada Permendikbud No 75 Tahun 2017 Tentang Komite Sekolah dan Kebijakan Saber Pungli, dijelaskan dalam Permendikbud No 75 Tahun 2016 pasal 12 dengan tegas melarang komite sekolah :
1. menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam, bahan pakaian seragam disekolah
2. melakukan pungutan kepada siswa & orang tua siswa
3. mencederai integritas evaluasi hasil belajar siswa
4. mencederai integritas seleksi pada PPDB.
Jika mengacu pada peraturan diatas, sudah selayaknya sekolah Di geratiskan karna sudah terkaper Dana bos.
(Team)