BALI, Kabarnusa24.com – Masjid Besar Al-Hidayah di Bedugul, Bali, kini menjadi pusat pengembangan ekonomi umat berbasis masjid. Beberapa usaha yang dikembangkan di antaranya adalah Sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Bank Syariah Indonesia (BSI), homestay, gedung serbaguna, rest area, kafe kopi, serta agrowisata.
Sentra UMKM ini bertujuan untuk memfasilitasi pemasaran produk-produk pelaku UMKM binaan BSI Maslahat. Berlokasi di lingkungan Masjid Besar Al-Hidayah, sentra ini menjadi sarana strategis bagi pengembangan usaha masyarakat sekitar.
Selain UMKM, masjid ini juga mengelola unit usaha di bidang homestay dan gedung serbaguna yang mendukung berbagai kebutuhan seperti rapat, pernikahan, penginapan, dan katering. Homestay ini dijalankan dengan konsep syariah karena berada di lingkungan masjid.
Dalam bidang agrowisata, Masjid Al-Hidayah memanfaatkan lahan wakaf untuk mengembangkan pertanian hortikultura. Pertanian ini menggunakan sistem semi-modern dengan greenhouse untuk budidaya tomat beef dan komoditas hortikultura lainnya. Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman memetik hasil pertanian secara langsung.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur, mengatakan, pengembangan ekonomi umat berbasis masjid ini merupakan kolaborasi antara keuangan komersial dan sosial, seperti zakat, infak, dan sedekah.
“Program pengembangan UMKM berbasis masjid ini akan berkelanjutan dan memiliki potensi ekonomi yang besar untuk terus berkembang serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Waryono di Jakarta, Senin (21/10/2024).
Waryono juga menekankan pentingnya akses permodalan dan pendampingan bagi keberlanjutan UMKM, termasuk bantuan dalam pencatatan keuangan, pengemasan, pemasaran, dan sertifikasi halal.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan dan SDM BSI, Tribuana Tunggadewi, menegaskan komitmen BSI dalam mendukung UMKM agar dapat berkembang dan bersaing di pasar regional dan global. Menurutnya, sentra UMKM BSI kini tersebar di 35 titik di seluruh Indonesia, termasuk Kampung Candi Kuning yang menjadi prioritas di sektor pariwisata Bedugul.
Pimpinan BAZNAS Bidang Pengumpulan, Rizaluddin Kurniawan, menyatakan bahwa minimal 50% dana zakat harus diarahkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Upaya BSI dan LAZ BSI Maslahat dalam mendukung pengentasan kemiskinan melalui pengembangan sentra UMKM di masjid sejalan dengan misi BAZNAS,” jelas Rizaluddin.
Mewakili Pj Gubernur Bali, Kepala Dinas Koperasi I Wayan Eka Dina, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif pengembangan ekonomi berbasis masjid di Bedugul. Ia berharap, program ini dapat meningkatkan ekonomi lokal, terutama di sektor pariwisata.
Pada Jumat, 18 Oktober 2024, BSI meluncurkan Sentra UMKM di Masjid Besar Al-Hidayah, Bedugul, yang menandai sinergi antara keuangan komersial dan sosial dalam memberdayakan UMKM di berbagai wilayah strategis di Indonesia.