Tutup
Berita

Pj. Bupati Garut Menyoroti Pentingnya Pencegahan Stunting Dan Kurang Giji Buruk Di Kabupaten Garut

0
×

Pj. Bupati Garut Menyoroti Pentingnya Pencegahan Stunting Dan Kurang Giji Buruk Di Kabupaten Garut

Sebarkan artikel ini
Pj. Bupati Garut Menyoroti Pentingnya Pencegahan Stunting Dan Kurang Giji Buruk Di Kabupaten Garut
{"data":{"pictureId":"3f355ede35fc44c09d4ae5ddf4bdf3ca","appversion":"4.5.0","stickerId":"","filterId":"","infoStickerId":"","imageEffectId":"","playId":"","activityName":"","os":"android","product":"retouch","exportType":"image_export","editType":"image_edit","alias":""},"source_type":"vicut","tiktok_developers_3p_anchor_params":"{"source_type":"vicut","client_key":"aw889s25wozf8s7e","picture_template_id":"","capability_name":"retouch_edit_tool"}"}

Garut 24 Nov 2024
KabarNusa24.Com//Garut, – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, meninjau langsung kondisi seorang remaja berinisial RD (14), pasien dengan dugaan gizi buruk, yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut pada Minggu (24/11/2024). Dalam kunjungan tersebut, Barnas menyoroti pentingnya pencegahan stunting dan kurang gizi di Kabupaten Garut

Di sela-sela peninjauan, Barnas mengimbau masyarakat, khususnya para ibu, untuk mempersiapkan diri melahirkan anak yang sehat dengan memperhatikan asupan gizi. Ia berharap di masa depan tidak ada lagi kasus bayi stunting atau gizi buruk di Garut.
Pj. Bupati Garut Menyoroti Pentingnya Pencegahan Stunting Dan Kurang Giji Buruk Di Kabupaten Garut

Selain itu, Barnas Adjidin, mengingatkan seluruh jajaran pemerintah daerah dan masyarakat untuk bahu-membahu mencegah terjadinya penyakit-penyakit, salah satunya yaitu gizi buruk.

“Pemerintah harus tanggap segera lakukan pengecekan-pengecekan pada rumah sakit ataupun puskesmas, ataupun pustu yang ada di lingkungan mereka, agar apabila terjadi masalah-masalah itu tidak fatal gitu ya,” ucap tegas Barnas.

Menurut Barnas, kasus yang dialami RD berawal dari keterlambatan penanganan setelah lahir, ditambah ketidaktahuan orang tua mengenai kondisi kesehatan anak. Hal ini menggarisbawahi perlunya edukasi kesehatan kepada orang tua agar lebih peka terhadap kondisi anak lebih detail. Ia mencontohkan, jika terjadi tanda-tanda seperti demam, gangguan penglihatan, atau pendengaran untuk segera membawa anak ke puskesmas.

“Jadi segeralah untuk mendatangi puskesmas terdekat sehingga bisa dideteksi terhadap penyakit-penyakit yang atau kekurangan apapun lah namanya bisa dideteksi,” tambahnya.

Barnas juga menginstruksikan pihak RSUD dr. Slamet untuk menangani kasus RD hingga tuntas. Selain itu, ia berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan kebutuhan gizi pasien terpenuhi, sekaligus menjamin keberlangsungan hidup pasien ke depannya

“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah untuk peduli terhadap kasus-kasus yang terjadi seperti ini,” ajaknya.

Setelah berbincang dengan ayah RD yang bekerja serabutan sebagai kuli bangunan, Barnas bahkan menawarkan bantuan untuk mengasuh salah satu anaknya. “Karena manusia itu ya harus saling tolong menolong, dan kami nanti juga ingin ngobrol dengan teman-teman bagaimana agar persoalan-persoalan yang tentu banyak seperti ini bisa kita menanggulangi secara baik lah. Sehingga masyarakat juga betul-betul merasakan kita hadir di tengah-tengah mereka,” lanjutnya.

Di akhir kunjungan, Barnas berharap RD segera pulih dan keluarganya dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, dengan akses pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai.

“Sekali lagi kami Pemerintah Kabupaten Garut prihatin terhadap kondisinya. Saya ingin ada langkah-langkah yang jelas terhadap pelayanan yang sedang dilakukan dan pasca pelayanan,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *