Bondowoso, – kabarnusa24.com.
Dalam rangka Hari Farmasi se Dunia ( World Pharmacist Day) dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 60 tahun, Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Bondowoso melaksanakan kegiatan senam bersama yang diikuti seratus orang Apoteker dan masyarakat luas di Alun-alun Bondowoso, Minggu pagi (24/11/2024).
Juga, ada penerima kesehatan gratis (cek gula darah, asam urat dan tensimeter). Masyarakat tampak antusias mengikuti senam pagi yang dipimpin oleh instruktur. Apalagi bagi yang beruntung mendapatkan door prize dari panitia. Door prize berupa jam dinding, payung, dan lain-lain.
Ketua PC IAI Bondowoso Putu Setia Pratama S Farm, Apt mengatakan ada seratus orang yang tergabung dalam Ikatan Apoteker Indonesia Bondowoso. Mereka itu bekerja sebagai Apoteker di RS Dr Koesnadi Bondowoso, RS Bhayangkara, RS Mitra Medika, Puskesmas atau Dinas Kesehatan Bondowoso, Klinik, serta Pedagang Besar Farmasi. “Selain mengadakan senam masal yang diikuti para Apoteker, IAI mengajak masyarakat ikut senam di Alun Alun Bondowoso, kan saat ini masyarakat ikut CFD atau Car Free Day, ” Katanya.
Juga, dalam kesempatan itu, IAI melakukan edukasi tentang pengggunaan obat antibiotik, misal Super Tetra atau Amoxilin. Masyarakat yang mendapat resep obat antibiotik, wajib minum obat antibiotik itu sampai habis. Biasanya obat antibiotik diminum 3 hingga 5 hari. “Sebab jika tidak diminum sampai habis, maka tubuh akan resisten atau kebal dari antibiotik, ” Katanya.
Juga, dalam kegiatan itu, panitia menyediakan 200 kupon pemeriksaan kesehatan gratis, yakni cek gula darah dan asam urat. Juga, panitia melakukan pemeriksaan tensimeter terhadap masyarakat untuk mengetahui tekanan darah.
Prima Susanti., S.Farm., Apt perwakilan dari Dinas Kesehatan Bondowoso, dalam kata sambutan mengatakan ia mewakili Dinas Kesehatan Bondowoso untuk memberikan kata sambutan dalam kegiatan memperingati Hari Farmasi se Dunia dan HKN ke 60. Prima mengatakan dalam kegiatan PC IAI ini bertema ‘Sehat Bersama Bergerak Bersama’. Ia pun mengajak para orang tua yang ingin anak nya menjadi Apoteker untuk sekolah ke Perguruan Tinggi jurusan Farmasi setelah itu melanjutkan ke sekolah profesi apoteker. Juga, Prima mengedukasi masyarakat untuk minum obat antibiotik hingga habis. “Tentu nya obat antibiotik ini berdasarkan resep dokter. Dan diminum sampai habis agar tidak terjadi kebal atau resistansi, ” Katanya.
Selain itu, Apoteker ini bertugas melayani penggunaan obat ke pasien. “Dari saat pasien menerima obat hingga mengkonsumsi obat berikut dampak nya, maka apoteker ini akan melayani bimbingan atau konseling ke pasien. Hingga pasien merasa nyaman. Pasien bebas konsul ke apoteker, ” Katanya. (Eko/AR).