Tutup
Sekapur Sirih

Membaca Surat Yasin untuk Para Wali

0
×

Membaca Surat Yasin untuk Para Wali

Sebarkan artikel ini
Membaca Surat Yasin untuk Para Wali

Oleh : Ustadz Muqoffi, (Guru Pondok Pesantren Gedangan dan Dosen IAI NATA Sampang Madura)

Kabarnusa24.com, – Assalamu’alaikum wr. wb. Saya Mustain asal Gresik. Mohon maaf izin bertanya, apakah kita tetap dianjurkan membaca surat Yasin ketika berziarah di makam para wali? Bukankan para wali sudah dihapus dosanya oleh Allah?

Jawaban

Wa’alaikumus salam wr. wb. Orang yang ziarah kubur disunahkan membaca Yasin, sehingga bagi yang membacanya mendapat pahala dari Allah swt dan terhitung beberapa kebaikan, sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Wahbah Az-Zuhaili. (Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, [Beirut, Darul Fikir: 1985], jilid II, halaman 540).

Selain menjadi nilai kebaikan kepada pembaca, membaca Yasin juga dapat meringankan siksa kubur, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw:

من دخل المقابر فقرأ يس خفف الله عنهم يومئذ

Artinya, “Barangsiapa yang memasuki kuburan lalu membaca Yasin, maka Allah swt ringankan siksa mereka di saat itu”. (HR Ad-Dailami).

Dapat meringankan siksa kubur itu tentu jika ahli kubur dari golongan orang yang bermaksiat kepada Allah swt dan belum terampuni dosanya. Berbeda dengan para wali. Para wali Allah sekalipun tidak ma’shum seperti para nabi, tapi mereka dikategorikan sebagai orang yang mahfudz, artinya terjaga dari perbuatan dosa yang terus-menerus.

Sehingga, sekalipun para wali bisa saja tergelincir dalam perbuatan yang dilarang oleh Allah swt, mereka akan segera menyesal dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan buruk tersebut.

Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani menjelaskan:

ولا يكون معصوماً كالأنبياء، بل يكون محفوظاً حتى لا يصر على الذنوب

Artinya, “Waliyullah tidak ma’shum seperti para nabi, tapi dia mahfudz sehingga tidak terus menerus dalam perbuatan dosa”. (Jami’ Karamatil Auliya’, [Lebanon, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah], jilid I, halaman 28).

Dalam kitab Mirqatul Mafatih juga dipaparkan lebih jelas, waliyullah setelah tergelinsir dalam kemaksiatan mereka akan segera bertobat kepada Allah swt.

والمراد بكون الولي محفوظا أن يحفظه الله تعالى من تماديه في الزلل والخطأ إن وقع فيهما ، بأن يلهمه التوبة فيتوب منهما

Artinya, “Maksud waliyullah terjaga adalah Allah swt menjaganya dari terus-menerus dalam kemaksiatan dan kesalahan jika terjebak di dalamnya. Allah swt akan mengilhami dia untuk bertobat lalu bertobat dari kemaksiatan dan kesalahan tersebut”. (Mula Ali Al-Qari, [Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah: 1971), jilid VII, halaman 388).

Namun meskipun para wali sudah terbebas dari dosa setelah proses tobat, pembacaan Yasin masih sangat bermanfaat untuk dihadiahkan oleh para penziarah kepada mereka.

Demikian itu karena dengan pahala pembacaan Yasin semakin melimpah nilai kebaikan yang diperoleh para wali, sehingga semakin sempurna level dan derajatnya di sisi Allah swt.

Ibnu Hajar Al-Haitami mengemukakan:

الكامل يقبل زيادة الترقي في غاية الكمال

Artinya, ”Orang yang sempurna menerima semakin ditingkatkan sampai puncak kesempurnaan”. (Tuhfatul Muhtaj, [Lebanon, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah: 1971], jilid I, halaman 15).

Bahkan pahala amal baik termasuk pembacaan surat Yasin yang dihadiahkan kepada para wali itu juga akan mendatangkan barokah kepada para pembacanya. Hal ini sama dengan pahala amal baik yang dihadiahkan kepada para nabi.

Dalam kitab Az-Ziyadah wal Ihsan fi Ulumil Qur’an dijelaskan:

فكذلك إذا أهدوا له ثواب أعمالهم إنما ذلك لتعود المنفعة والبركة عليهم، وليزيد الله سبحانه وتعالى نبيه من مراتب الكمالات

Artinya, “Begitu juga jika mereka menghadiahkan pahala amal baiknya, maka tujuannya agar kembali manfaat dan barokahnya kepada mereka serta agar Allah swt menambah derajat kesempurnaan nabi”. (Ibnu Aqilah Al-Makki, [Abu Dabi, Daulat Imarah Al Arabiyah Al Muttahidah: 2006], halaman 331).

Dengan demikian dapat disimpulkan, meskipun para wali kemungkinan besar sudah terbebas dari dosa, tapi para penziarah tetap disunahkan membaca Yasin untuknya. Karena selain bermanfaat dan membawa barakah kepada pembaca, juga menambah derajat kesempurnaan para wali di hadapaan Allah swt. Wallahu a’lam.

 


Sumber: Halaman Bahtsulmasail NU Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *