KABARNUSA24.COM, — Alquran merupakan pedoman hidup dan petunjuk bagi kaum Muslimin khususnya dan seluruh umat manusia pada umumnya.
Dalam ajaran Islam, mengamalkan Alquran tidak hanya berarti membacanya, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai dan ajaran yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca Alquran merupakan ibadah yang bernilai tinggi, sementara mengamalkan isinya adalah kewajiban bagi setiap muslim. Alquran dianggap sebagai pedoman hidup yang sempurna, yang memberikan bimbingan tidak hanya untuk urusan spiritual tetapi juga untuk persoalan duniawi.
“Membacanya bernilai ibadah dan mengamalkannya merupakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT. Seorang Muslim harus mampu membaca ayat-ayat Alquran dengan baik sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW dan mengamalkan isi kandungan Alquran merupakan suatu kewajiban bagi umat manusia” tulis anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia KH M Romli melalui kolom Ulama Menjawab yang dikutip pada Ahad (19/1/2024).
Lebih lanjut, Kiai Romli menjelaskan bahwa ada tiga tahapan utama yang harus dilakukan oleh seorang Muslim untuk dapat mengamalkan isi kandungan Alquran dengan benar. Berikut amalannya;
Pertama, Membaca dan melafazdkan Alquran dengan baik sesuai dengan ilmu tajwidnya. Aktivitas membaca Alquran harus dijadikan rutinitas dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan mungkin harus disusun secara sitematis dan teratur dalam meluangkan waktu untuk dapat membaca Alquran secara istiqomah: Nabi Muhammad SAW bersabda :
إِقْرَؤُوا القُرْآنَ، فإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القيامةِ شَفِيعًا لأَصْحابِهِ
“Bacalah Alquran, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi syafaat bagi orang-orang yang bersahabat dengannya.”(HR Muslim)
Kedua, menghafalkan Alquran dengan Istiqamah. Alquran adalah salah satu kitab suci yang mudah untuk dihafal. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran itu?”(QS al-Qamar, 54: 17)
Ketiga, berusaha merenung kandungan makna dan memahami isi kandungan Alquran Sebagaimana Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitabnya Al-Itqan fi Ulum Alquran mengatakan:
وتسن القراءة بالتدبر والتفهم فهو المقصود الأعظم والمطلوب الأهم ، وبه تنشرح الصدور ، وتستنير القلوب ،
bahwa disunnahkan membaca Alquran dengan tadabur (berusaha merenungkan kandungan maknanya) dan tafahum (berusaha memahami kandungan maknanya).( Al-Itqan fi Ulum Alquran, Jalaluddin as-Suyuthi, Juz 1. Hal 344).
Allah SWT berfirman :
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikira.” (QS Shad: 29).
Selanjutnya, kita tinggal berusaha secara maksimal untuk mengamalkan setiap ayat yang terkandung di dalam Alquran. Dan jadikan Alquran sebagai tuntunan dalam semua perkara. Baik persoalan dunia maupun akhirat.
Dengan demikian, mengamalkan Alquran bukan hanya menjadi bentuk ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga merupakan upaya membangun kehidupan yang lebih baik dan berkah.
Melalui ketiga tahapan tersebut, yaitu membaca, menghafal, dan merenungkan makna Alquran, setiap muslim diharapkan dapat menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup yang membawa manfaat di dunia dan akhirat.
Sumber: MUI