Bandung, hariandialog.co.id
Kelompok Kerja (Pokja) Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), Bagian Perlengkapan dan Layanan Pengadaan, Biro Umum Kementerian Sosial Republik Indonesia, menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Laporan Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) BMN Semester II dan Tahunan Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Aula Seruni, Wisma Pendawa Ciumbuleuit, Bandung, pada 4–7 Februari 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban administrasi, fisik, serta kepatuhan hukum dalam pengelolaan BMN guna mendukung tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Sebanyak 44 peserta yang merupakan petugas pengelola BMN dari berbagai satuan kerja di lingkungan Kementerian Sosial turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, baik secara langsung maupun daring melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini dirancang agar laporan Wasdal BMN dapat tersusun secara tepat waktu dan akurat sesuai ketentuan yang berlaku, Rabu (05/02/25)
Dengan demikian, nilai Indeks Pengelolaan Aset (IPA) Kementerian Sosial dapat terus meningkat sebagai indikator efektivitas pengelolaan aset negara.
Komitmen Mewujudkan Tata Kelola BMN yang Akuntabel.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Biro Umum Kementerian Sosial, Salahuddin, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kedisiplinan dalam pengelolaan BMN. Ia menyampaikan apresiasi terhadap dedikasi para pengelola BMN yang telah berhasil meningkatkan nilai IPA, sekaligus menekankan bahwa capaian tersebut harus dipertahankan dan terus ditingkatkan.
“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas administratif, tetapi juga menjadi sarana peningkatan kompetensi dalam tata kelola BMN yang lebih profesional. Pengelolaan aset negara yang baik merupakan bagian integral dari prinsip akuntabilitas dan transparansi yang harus terus dijaga,” ujar Salahuddin.
Ia juga menekankan bahwa disiplin merupakan elemen kunci dalam pencapaian target kinerja. Menurutnya, disiplin tidak hanya berarti kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga mencerminkan sikap proaktif dalam menindaklanjuti administrasi dan dokumen dengan tindakan nyata.
“Kesuksesan bukanlah titik akhir, dan kegagalan bukan suatu hal yang mutlak. Kita harus terus berusaha dan berinovasi hingga mencapai hasil yang optimal,” tambahnya sebagai motivasi bagi para peserta.
Pendalaman Materi oleh Narasumber Ahli
Untuk memberikan wawasan mendalam terkait penyusunan laporan Wasdal BMN, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari Direktorat Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan, yaitu Ambi Gultom dan Abdullah Fahmi. Kedua narasumber memberikan materi teknis mengenai penyusunan laporan Wasdal BMN, penggunaan aplikasi SIMAN dalam proses pelaporan, serta berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan BMN di tingkat satuan kerja.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pengelola BMN di lingkungan Kementerian Sosial semakin memahami urgensi pengawasan dan pengendalian aset negara secara efektif.
Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, tetapi juga untuk memastikan bahwa aset negara dikelola secara optimal demi kepentingan publik. Sinergi, inovasi, dan kedisiplinan menjadi faktor utama dalam mewujudkan tata kelola BMN yang efisien dan berorientasi pada hasil yang nyata.(Humas/Tile)