Tutup
Sekapur Sirih

Dua Dosa yang tidak akan Diampuni Allah SWT pada Malam Nisfu Sya’ban

15
×

Dua Dosa yang tidak akan Diampuni Allah SWT pada Malam Nisfu Sya’ban

Sebarkan artikel ini
Dua Dosa yang tidak akan Diampuni Allah SWT pada Malam Nisfu Sya'ban

Kabarnusa24.com | JAKARTA – Dalam tradisi masyarakat Muslim, khususnya di Indonesia yang menganut Islam Ahlusunnah wal Jama’ah, setiap pertengahan bulan Sya’ban dikenal malam Nisfu Sya’ban.

Malam Nisfu Sya’ban terjadi pada Kamis 13 Febuari 2025 M atau 15 Sya’ban 1446 H. Biasanya, umat Islam di Indonesia mengisinya dengan serangkaian amal ibadah, seperti membaca Alquran, sholat, puasa, memperbanyak dzikir dan doa.

Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI, KH Abdul Muiz Ali, menyampaikan bahwa malam Nisfu Sya’ban, malaikat berseru menyampaikan dari Allah: Adakah orang yang memohon ampun? maka aku ampuni. Hal ini sebagaimana sebuah HR. Al-Baihaqi:

إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان نَادَى مُنَادٍ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ (رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ)

Artinya: Apabila tiba malam Nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru dari Allah, Adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya.

Oleh karena itu, Allah SWT akan mengampuni hambanya yang memohon ampunan pada malam Nisfu Sya’ban.
Namun, terdapat dua dosa yang tidak Allah SWT ampuni pada malam Nisfu Sya’ban. Dua dosa itu adalah orang yang musyrik (menyembah selain Allah) dan orang yang bermusuhan. Hal ini sebagaimana dalam sebuah riwayat Ibnu Majah dijelaskan:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ فِيي اللَّيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ “

Artinya, Dari Mu’adz bin Jabal, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: ”Allah memperhatikan kepada semua mahkluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban. Makai Dia memberi ampunan kepada semua mahkluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

“Dengan berharap keberkahan di bulan Sya’ban, para ulama terdahulu hingga sekarang, setiap memasuki pertengahan bulan Sya’ban, tepatnya antara waktu Maghrib sampai Isya mereka mengisinya dengan pembacaan Surat Yasin 3x lalu ditutup dengan doa,” kata Kiai AMA.

Kiai AMA menuturkan, pembacaan Surat Yasin sebanyak 3 kali tersebut masing-masing diniatkan tiga permohonan yaitu sebagai berikut:

Pertama, untuk memohon panjang umur yang barokah. Kedua, untuk memohon dijauhkan dari segala marabahaya lahir batin. Ketiga, untuk kaya hati dan tidak menggantungkan diri kepada selain Allah SWT.

Kemudiaan, kata Kiai AMA, setelah membaca Surat Yasin 3 kali dengan tiga niat di atas, dilanjutkan dengan membaca doa, seperti doa berikut ini:

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

“Sepanjang pertengahan bulan Sya’ban mulai dari waktu Maghrib, kita dapat mengisinya dengan serangkaian amalan-amalan sunah, seperti memperbanyak membaca istighfar, shalawat, membaca Alquran, sholat sunah dan besok harinya bisa juga dengan melakukan puasa sunnah,” tutupnya. [MUI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *