Kabarnusa24.com, | Pernikahan merupakan ikatan suci yang tidak hanya menyatukan dua insan dalam kehidupan dunia, tetapi juga menjadi jalan meraih kebahagiaan di akhirat. Dalam Islam, pernikahan bukan sekadar hubungan lahiriah antara suami dan istri, melainkan juga sebuah amanah besar yang menuntut tanggung jawab, kesabaran, serta pemahaman yang mendalam tentang hak dan kewajiban masing-masing.
Oleh karena itu, memilih pasangan hidup menjadi keputusan penting yang harus didasarkan pada pertimbangan matang, bukan sekadar dorongan hawa nafsu atau kepentingan duniawi semata. Islam telah memberikan panduan dalam memilih pasangan agar rumah tangga yang dibangun dapat berjalan harmonis, penuh keberkahan, serta mampu menghadirkan keturunan yang saleh dan salehah.
Berikut adalah beberapa kriteria wanita idaman dalam Islam yang sebaiknya diperhatikan sebelum memilih pasangan hidup:
1. Taat kepada Agama dan Hukum
Islam menekankan bahwa faktor utama dalam memilih pasangan hidup adalah agamanya. Seorang wanita yang taat beragama akan menjalankan kehidupan sesuai tuntunan syariat. Ia tidak hanya menjaga ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat, tetapi juga hak kewajiban sebagai seorang istri. Istri yang paham dan taat kepada agama akan akan menjaga diri dan kehormatannya, sehingga dapat menjaga keharmonisan rumah tangga.
Rasulullah SAW telah menekankan bahwa faktor agama menjadi pilihan utama seorang wanita dinikahi:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِمَالِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَعَلَيْكَ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Artinya, “Seorang wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, kecantikannya, nasabnya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama (kesalehan), niscaya engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, wanita idaman juga harus menghormati hukum yang berlaku, baik hukum Islam maupun hukum negara, selama tidak bertentangan dengan syariat. Ketaatan ini menunjukkan kedewasaan dalam bersosial dan membangun keluarga yang harmonis.
2. Berakhlak Baik Terhadap Ipar, Mertua, dan Keluarga Besar Suami
Pernikahan tidak hanya menyatukan dua insan, tetapi juga menyatukan dua keluarga besar. Oleh karena itu, seorang wanita yang memiliki akhlak baik terhadap keluarga suami adalah salah satu kriteria penting dalam memilih pasangan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ مِنْ أَكْمَلِ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَأَلْطَفُهُمْ بِأَهْلِهِ
Artinya, “Sesungguhnya di antara orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan paling lembut terhadap keluarganya.” (HR. Tirmidzi)
Wanita salehah akan menghormati mertuanya sebagaimana ia menghormati orang tuanya sendiri. Ia juga akan menjaga hubungan baik dengan ipar dan keluarga suami, menghindari konflik yang tidak perlu, serta selalu berusaha menciptakan kedamaian dalam keluarga.
Seorang wanita yang memiliki akhlak baik dalam berinteraksi dengan keluarga suami akan membawa keberkahan dalam rumah tangga. Hubungan yang harmonis dengan keluarga besar akan menciptakan lingkungan yang nyaman dan penuh kasih sayang.
3. Memiliki Wawasan Parenting
Salah satu tugas seorang istri dalam rumah tangga adalah menjadi seorang ibu yang baik bagi anak-anaknya. Dalam Islam, ibu memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak. Sebagaimana yang disampaikan oleh penyair terkenal Hafidz Ibrahim dalam syairnya:
الأُمُّ مَدْرَسَةٌ إِذَا أَعْدَدْتَهَا * أَعْدَدْتَ شَعْبًَا طَيَّبَ الأَعْرَاقِ
Artinya, “Ibu adalah sekolah; jika engkau mempersiapkannya dengan baik, maka engkau telah mempersiapkan sebuah bangsa yang luhur akhlaknya.”
Wanita yang memiliki wawasan parenting akan lebih siap dalam mendidik anak dengan baik. Ia memahami cara mengasuh anak sesuai dengan tahapan usia mereka, memberikan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, serta mampu menciptakan lingkungan kondusif bagi perkembangan anak.
4. Siap Menjalani Hidup Bersama
Pernikahan bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesiapan untuk menghadapi berbagai ujian dalam kehidupan rumah tangga. Wanita idaman adalah yang memiliki kesiapan mental, emosional, dan fisik untuk menjalani kehidupan bersama suami dalam keadaan suka maupun duka.
Kesiapan ini mencakup kesabaran dalam menghadapi ujian rumah tangga, komitmen untuk tetap bersama dalam keadaan apa pun, serta kematangan emosional yang memungkinkan seorang wanita untuk mengelola emosi dengan baik, mengindari pertengakaran yang tidak perlu, serta selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
Wanita yang siap menjalani hidup bersama tidak akan mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan. Sebaliknya, ia akan berusaha menjadi pendamping yang selalu mendukung suami dalam kondisi apa pun.
Teladan terbaik dalam hal ini adalah Sayyidah Fatimah putri Rasulullah saw istri Sayyidina Ali. Sayyidah Fatimah menjalani kehidupan yang penuh keterbatasan bersama Ali.
Namun, dalam setiap keadaan, ia tak pernah mengurangi rasa hormat dan kasih sayangnya kepada suaminya. Ali, sebagai seorang pejuang dan pemimpin keluarga, selalu mendapat dukungan penuh dari Fatimah.
Kesetiaan dan perhatiannya menjadi bukti betapa ia memahami arti cinta yang sesungguhnya bukan sekadar dalam kebahagiaan, tetapi juga dalam kesulitan.
Meskipun mereka sering menghadapi kesulitan ekonomi, Fatimah tak pernah mengeluh. Dengan hati yang penuh kesabaran, ia menjalani kehidupan dengan ketabahan, menyadari bahwa kebersamaan mereka adalah anugerah yang tak ternilai. Demikian dikisahkan dalam buku Perempuan-Perempuan Surga (Fathi Fawzi, Jakarta: 2008)
5. Bebas dari Penyakit Kelamin
Kesehatan fisik adalah faktor penting dalam pernikahan. Salah aspek kesehatan yang harus diperhatikan adalah kebersihan dan bebas dari penyakit menular, termasuk penyakit kelamin. Penyakit ini bisa berdampak buruk bagi pasangan, baik dari segi kesehatan maupun keharmonisan hubungan suami istri.
Memilih pasangan yang bebas dari penyakit kelamin adalah bentuk kehati-hatian agar tidak terjadi penularan penyakit berbahaya. Dalam sebuah hadits disebutkan:
لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ
Artinya, “Tidak boleh melakukan sesuatu yang berbahaya dan menimbulkan bahaya bagi orang lain.” (HR. Ibnu Majah dan Ad-Daruquthni).
Memilih pasangan hidup adalah keputusan besar yang harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Dalam Islam, wanita idaman bukan hanya yang cantik secara fisik, tetapi juga yang memiliki kualitas agama, akhlak, wawasan parenting, kesiapan mental dan emosional, serta kesehatan yang baik.
Sumber: Artikel Keislaman NU Online, Oleh Ustadz Bushiri, Pengajar di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan Madura.