Tutup
BeritaDaerahLingkungan

Tinjau Lokasi Banjir, Bupati Garut Pastikan Upaya Penanggulangan Berkelanjutan

610
×

Tinjau Lokasi Banjir, Bupati Garut Pastikan Upaya Penanggulangan Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Keterangan Gambar: poto dokumentasi arsip media kabarnusa24.com(Raga R. Wijaya) Bupati Garut Abdusy Syakur Amin Tinjau Langsung Lokasi Banjir
Keterangan Gambar: poto dokumentasi arsip media kabarnusa24.com(Raga R. Wijaya) Bupati Garut Abdusy Syakur Amin Tinjau Langsung Lokasi Banjir

Kabupaten Garut|kabarnusa24.com,

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin meninjau langsung lokasi bencana banjir di ruas Jalan Cisurupan, Kampung Ciharemas, tepatnya di Sub DAS Ciharemas Desa Cisero dan Kp. Cibojong Desa Balewangi Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, pada Minggu (16/3/2025).

Didampingi Sekretaris Daerah Nurdin Yana, Kepala Dinas PUPR dan Camat Cisurupan, dan sejumlah kepala SKPD berkait lainnya.

Dalam kunjungannya, Syakur selain mengimbau setiap SKPD dan kecamatan untuk melakukan mitigasi bencana, juga menegaskan bahwa pemerintah daerah harus bergerak cepat dalam menangani dampak bencana alam. Ia juga mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk melihat langsung kondisi di lapangan.

“Supaya apa kita mendapat gambaran yang komprehensif, bahkan saya juga undang camat dan juga kepala desa,” ucap Abdusy Syakur.

Syakur menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan permasalahan bencana ini, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, agar kejadian serupa tidak terulang. Ia menekankan pentingnya koordinasi dengan Perhutani dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat untuk mencari solusi yang tepat.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan juga menjadi perhatian utama. “Pasti bahwa kita akan melibatkan ke desa, kecamatan, dan juga masyarakat setempat. Karena mereka sebenarnya yang perlu mendapatkan edukasi dari kita bagaimana tentang cara menjaga lingkungan ini dengan baik,” lanjutnya.

Dalam perspektif jangka panjang, Syakur menyoroti pentingnya menelusuri permasalahan di hulu sungai. Ia menilai bahwa banjir tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga akibat sedimentasi dan alih fungsi lahan di kawasan hulu.

Pihaknya akan berkomunikasi dengan perhutani, camat, desa serta tokoh masyarakat sebagai subjek dari adanya fungsi lahan itu

“Jika diperlukan, kami juga akan melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memastikan bahwa pengelolaan lahan berjalan sesuai aturan dan tidak menimbulkan dampak buruk di kemudian hari,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *