Tutup
BeritaDaerahTeknologi

Wilayah Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Lebat, BNPB Lakukan OMC Malam Hari

2007
×

Wilayah Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Lebat, BNPB Lakukan OMC Malam Hari

Sebarkan artikel ini
Wilayah Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Lebat, BNPB Lakukan OMC Malam Hari

Kabarnusa24.com | KOTA BANDUNG — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menerbangkan pesawat carravan PK-SNM pada Sabtu (15/3) malam, melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di langit Jawa Barat pada periode dasarian (sepuluh hari) ke dua tanggal 11 – 20 Maret 2025.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, operasi ini dilaksanakan menindaklanjuti analisis prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memantau pergerakan awan hujan yang masih tinggi di wilayah Jawa Barat bagian timur.

“Penerbangan malam tim OMC BNPB dimulai pada pukul 20.00 WIB, bertujuan untuk mengurangi “supply” massa udara yang berpotensi masuk ke wilayah Jabodetabek mengingat pantauan cuaca wilayah Bogor terjadi hujan lebat lebih dari 50 mm, dan wilayah Majalengka yang terpantau terjadi hujan ekstrem mencapai 156 mm,” jelas Abdul Muhari.

Dalam waktu 2 jam 28 menit, sorti pertama PK-SNM berhasil menaburkan bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 1.000 kilogram. Penyemaian malam ini menargetkan awan-awan

“Cumulus Congestus” di wilayah Perairan Timur Laut dari Jawa Barat (Karawang bagian utara, Subang, Indramayu, Sumedang, dan Majalengka).

Sepanjang hari Sabtu (15/3), total telah terlaksana tujuh sorti penerbangan OMC terdiri tim BPBD DKI Jakarta dan Jawa Barat masing-masing tiga sorti pada pagi hingga siang hari, dan tim BNPB sebanyak satu sorti penerbangan malam.

Sementara itu, total penerbangan Tim OMC BNPB pada operasi tahap dua (11-20 Maret 2025) ini tercatat 7 sorti dengan bahan semai yang digunakan mencapai total 7.000 kilogram Natrium Klorida (NaCl).

Pada OMC tahap dua, gerak Tim OMC BNPB berfokus pada pengamanan di malam hari. Hal ini dilakukan dengan merujuk kepada prakiraan potensi “supply” awan hujan pada 11-15 Maret 2025 dari BMKG yang masih cenderung berpotensi menambah hujan hingga kategori lebat hingga ekstrem di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat pada malam hari.

Sementara siang harinya, operasi OMC dilaksanakan oleh BPBD DKI Jakarta dari posko Lanud Halim Pedanakusuma dan BPBD Provinsi Jawa Barat dari posko Lanud Husein Sastranegara, dengan menggunakan masing-masing 1 unit pesawat TNI-AU.

Dan, pada hari Minggu (16/3), BNPB memindahkan posko TIM OMC BNPB dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Lanud Husein Sastranegara. Hal ini dengan mempertimbangkan prediksi dari satelit dan radar cuaca pertumbuhan awan dan potensi hujan ekstrim dominan terjadi di wilayah Jawa Barat bagian timur dan selatan yang dominan terjadi pada malam dan dini.

Abdul Muhari menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen dalam mitigasi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi yang dapat memicu banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah.

“Operasi modifikasi cuaca merupakan salah satu upaya mengurangi curah hujan yang berpotensi turun di wilayah Jabodetabek sehingga meminimalkan risiko banjir susulan,” ujarnya.

“Kami mengimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam kesiapsiaagan menghadapi potensi risiko bencana cuaca ekstrem dengan tidak membuang sampah di aliran drainase, serta melakukan pembersihan drainase dan daerah aliran sungai secara berkala,” pungkas Abdul Muhari. (Portal Jabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *