Kabarnusa24.com | Lhokseumawe – Sebuah peristiwa tragis mengguncang Aceh Utara setelah seorang warga, Hasfiani alias Imam, ditemukan tewas dengan luka tembak di kawasan Gunung Salak. Korban, yang bekerja sebagai pedagang mobil, diduga menjadi korban pembunuhan yang melibatkan seorang oknum anggota TNI AL berinisial DI, yang berpangkat Kelasi Dua.Selasa(18/03/25).
Berdasarkan informasi yang beredar, kejadian bermula ketika pelaku berpura-pura menjadi calon pembeli kendaraan dan mengajak korban untuk melakukan uji coba (test drive). Setelah itu, korban dilaporkan hilang hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dibungkus dalam karung dengan luka tembak.
Ketua Lembaga Pers Hukum Universitas Malikussaleh, Muhammad Furqan, mengecam peristiwa ini sebagai tindakan keji yang tidak hanya merupakan tindak kriminal, tetapi juga mencederai nilai-nilai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
“TNI adalah garda terdepan dalam melindungi rakyat. Tindakan seperti ini mencoreng nama baik institusi dan harus ditindak secara tegas,” ucapnya.
Lembaga Pers Hukum mendesak agar Pangkalan TNI AL Lhokseumawe melalui Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) menangani kasus ini secara transparan dan memberikan hukuman maksimal kepada pelaku. Mereka menilai bahwa tindakan tersebut mengandung unsur pembunuhan berencana, sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP juncto Pasal 53 ayat (1) KUHP, yang memungkinkan hukuman mati sebagai sanksi tertinggi.
Selain itu, kasus ini kembali menyoroti isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Aceh dan menegaskan pentingnya menolak impunitas bagi aparat yang terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap warga sipil.
Pihak TNI AL sendiri telah menyampaikan belasungkawa dan permohonan maaf kepada keluarga korban serta berjanji untuk memastikan proses hukum berjalan dengan adil. Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari aparat penegak hukum untuk memastikan keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu.[]
