Lumajang, kabarnusa 24.Senin,28/4/2025. Budaya saling memaafkan di hari Raya Idul Fitri populer dengan sebutan halal-bi halal. Sudah menjadi tradisi umat muslim untuk refleksi ajaran Islam menekankan sikap persaudaraan dan kekompakan. Lebaran merupakan pesta kemenangan umat Islam yang telah berhasil melawan segala nafsu .
“Halal bihalal yang diadakan “Ratu Prabu”kabupaten Lumajang,acara ini di hadiri kepala Kesbangpol Agus Setiawan,Nur, ksb ratu prabu dan anggota Ratu Prabu kabupaten Lumajang,bertempat di Kantor Sekretariat Jl.Barito Gg.Gatra No.5 Kabupaten Lumajang Sabtu, 26/4/2025.
Kepala bakesbangpol Kabupaten Lumajang Agus Setiawan, SP., M.Si mengungkapkan bahwa “Ada keterbatasan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan yang ada di wilayah pemerintah daerah. Dengan adanya organisasi kemasyarakatan yang bisa mendukung program- program pemerintah untuk bisa dilaksanakan”, ungkap Agus
“Kami mengucapkan terima kasih,atas peran serta dari organisasi masyarakat yang ada di kabupaten Lumajang, khususnys Ratu Prabu,”ungkap Agus
“Kami memang sangat mengharapkan untuk ikut serta membantu, dan sekali lagi kami sampaikan ada keterbatasan dari pemerintah dalam melaksanakan program- programnya, karena wilayah Kabupaten Lumajang sangat luas dengan potensi yang ada, salah satunya program makan bergizi gratis ,yang akan meningkatkan siswa dalam belajar,”ungkap Agus
Agus juga mengungkapkan bahwa “Semua kegiatan yang ada di wilayah kabupaten Lumajang dapat tercaver dalam perencanaan, dimana perencanaan itu dalam setiap tahunnya menyaring aspirasi masyarakat dan kemudian di rumuskan didalam kegiatan program pembangunan,”tandas Agus
” Semua kegiatan yang ada di wilayah daerah baik Kabupaten kota/ Propensi sudah tercaver dalam perencanaan,”jelas Agus
” Program yang akan di laksanakan Ratu Prabu kabupaten Lumajang bisa berkolaborasi, bersinergi dengan pemerintah daerah,agar terlaksana, tercipta dengan baik,jelas Agus
Ketua Ratu Prabu kabupaten Lumajang Moh. Misdi, SH,, MH mengungkapkan, bahwa “Tradisi halal bi halal menjadi sarana untuk merajut kembali hubungan persaudaraan yang retak, menyambung kembali tali silaturrahim yang renggang bahkan terputus, membangun rasa saling kasih kepada sesama teman, karena kita semua tak luput dari kesalahan,” tandas Misdi
” Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian. Mari kita mulai merajut kebersamaan untuk saling menunjang kinerja kita, menjaga tali silaturahmi dengan keikhlasan,”jelas Misdi
” Momentum idul Fitri ini untuk menjaga tali silahturahmi , kebersamaan ,kekompakan antar anggota organisasi agar terwujud hubungan baik dengan Pemerintah maupun masyarakat terjalin dengan baik,”ujar Misdi (D.S)