Kabarnusa24.com | JAKARTA — Dalam menjawab tantangan zaman dan memperluas akses umat terhadap layanan keislaman yang kredibel, aplikasi Ustadzku hadir di tengah-tengah umat.
Founder Ustadzku, KH DR Arif Fahrudin yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, menyampaikan bahwa aplikasi ini lahir dari dorongan kuat untuk melakukan pembaruan dalam metode dakwah Islam.
“Motivasi kami membangun aplikasi Ustadzku adalah untuk memodernisasi metode pelayanan keagamaan dan penyiaran dakwah. Perkembangan dunia digital yang sudah tidak terelakkan lagi harus disertai dengan penyesuaian sektor layanan keagamaan agar pelayanan keislaman selaras dengan kebutuhan zaman. Kita perlu beralih dari sistem manual ke sistem digital,” ujar Kiai Arif dalam sambutannya di Kantor BRIN, Jakarta Pusat, Senin (05/05/2025).
Selain itu, aplikasi ini juga menjadi bagian dari langkah strategis MUI dalam mendorong standarisasi dai melalui pelibatan langsung alumni program Standardisasi Dai MUI.
Dengan mengajak para dai yang telah tersertifikasi untuk mengisi platform ini, aplikasi Ustadzku berkomitmen menghadirkan ustaz yang kredibel di era digital agar dakwah Islam dapat menjangkau ruang-ruang virtual secara bertanggung jawab dan berkualitas.
Dalam konteks kehidupan umat sehari-hari, aplikasi ini juga dirancang sebagai jembatan antara kemajuan teknologi dan semangat keberagamaan masyarakat.
“Kami ingin memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat semangat beragama umat Islam dalam berbagai momen penting kehidupan. Mulai dari pernikahan, kehamilan, kelahiran anak, khitan, lamaran, kematian, hingga acara tasyakuran seperti pindah rumah, mendapatkan pekerjaan, atau promosi jabatan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kiai Arif menjelaskan bahwa aplikasi Ustadzku tidak sekadar aplikasi pencarian ustaz, tetapi sebuah platform dakwah yang dirancang untuk menjawab kebutuhan umat secara menyeluruh.
“Aplikasi ini kami kembangkan sebagai sarana pelayanan pencerahan keislaman yang mudah diakses oleh umat. Dengan platform digital ini, umat tidak perlu lagi merasa kesulitan dalam mencari nasihat, kajian, atau bimbingan dari ustadz yang terpercaya,” tegasnya.
Tak hanya untuk masyarakat, Kiai Arif mengatakan aplikasi Ustadzku juga diharapkan menjadi ruang kolaborasi strategis bagi para dai dan cendekiawan Muslim dalam menyampaikan pesan dakwah secara lebih luas dan tepat sasaran.
“Kami ingin Ustadzku menjadi mitra strategis bagi para dai, muballigh, dan scholars Islam dalam menyampaikan pencerahan keislaman kepada masyarakat luas. Teknologi ini adalah alat dakwah baru yang harus dimanfaatkan dengan bijak,” katanya.
Kiai Arif menekankan bahwa kualitas para penceramah yang tergabung dalam aplikasi Ustadzku akan dijaga melalui standar keilmuan dan komitmen pada moderasi beragama.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan dai, muballigh, dan penceramah yang berkualitas, yang bercirikan Ahlussunnah wal Jamaah, berwawasan Islam Wasathiyah, serta memiliki visi kebangsaan yang kuat,” tuturnya.
Sumber: Majlis Ulama Indonesia