Mekkah, kabarnusa24.com – Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, mengatakan bahwa pelayanan terbaik bagi Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas adalah sebab datangnya keberkahan.
“Mereka dhuafa dalam arti memiliki keterbatasan dan perlu dukungan dari sekitarnya,” jelas penanggung jawab penyelenggaraan haji di Tanah Suci ini.
Menurut Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri ini, dengan menjalani spirit tersebut, siapapun, terutama para Petugas Haji, akan selalu bersemangat dalam melayani mereka, karena akan meraih keuntungan besar. Muchlis mengutip sebuah hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi:
أَبْغُوْنِي الضُّعَفَاءَ، فَإِنَّمَا تُرْزَقُوْنَ وَتُنْصَرُوْنَ بِضُعَفَائِكُمْ
“Carilah (keridhaan)ku melalui orang-orang lemah di antara kalian. Karena sesungguhnya kalian diberi rizki dan ditolong dengan sebab orang-orang lemah di antara kalian.”
Motivasi tersebut disampaikan Muchlis saat menerima audiensi Komisi Nasional Disabilitas RI (KND) di Kantor Daker Mekkah, 10 Mei 2025.
Dua komisioner KND, Dante Rigmalia dan Deka Kurniawan, yang diterima Muchlis, merupakan Petugas Haji yang digandeng oleh Kemenag untuk memberikan pendampingan sehubungan tema penyelenggaraan haji tahun 2025, yakni Haji Ramah Lansia dan Disabilitas.
Selain pendampingan di Tanah Suci, KND juga dilibatkan dalam Bimtek Petugas haji di Tanah Air.
Dalam kesempatan itu, KND mengapresiasi Kemenag yang mau mengusung tagline Ramah Lansia dan Disabilitas. KND juga memuji berbagai upaya Kemenag untuk melayani dan memenuhi kebutuhan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas, sehingga mereka bisa berhaji dengan nyaman dan aman, namun tetap sah secara syariat.
Salah satu upaya yang paling signifikan adalah dengan membuat skema Murur, Safari Wukuf dan Tanazzul dalam pelaksanaan puncak haji, bagi Jemaah Haji yang sakit, Lansia dan Diabilitas. “Terobosan ini menunjukkan perspektif yang kuat dan keberpihakan yang tinggi dalam memenuhi hak penyandang disabilitas,” ujar Dante, yang merupakan penyandang disabilitas juga.
Menyambut apresiasi KND, Muchlis menjelaskan bahwa pada dasarnya spirit Islam memang inklusif dan rahmatan lil ‘alamin. “Fiqih bisa memberi kemudahan dan penyesuaian bagi mereka yang memiliki hambatan,” terang Muchlis, yang sebelumnya memang sudah dikenal sangat concern dalam memajukan dunia disabilitas.
Ketika menjadi Kepala Lembaga Pentashih Mushaf al-Quran (LPMQ), Muchlis melakukan terobosan bersejarah dengan menyusun al-Quran Bahasa Isyarat dan memotori Gerakan Tuli Mengaji, selain menggalakkan pengadaan Quran Braile dan program Tafsir Quran bagi disabilitas netra.
Berdasarkan informasi terbaru, jemaah haji yang telah tiba di Madinah mulai bergeser ke Makkah pada 11 Mei 2025 untuk melakukan umroh wajib dan persiapan puncak haji.
Berikut beberapa informasi terkait perjalanan haji 2025 ¹:
– *Fase Pemberangkatan*: Pemberangkatan jemaah haji gelombang satu masih terus bergulir hingga 16 Mei 2025.
– *Pergerakan Jemaah*: Setelah tiba di Madinah, jemaah haji akan bergeser ke Makkah untuk melakukan umroh wajib dan persiapan puncak haji.
Pernyataan Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, tentang pentingnya melayani jemaah haji lansia dan disabilitas dengan baik sebagai bentuk keberkahan juga sangat relevan dalam konteks perjalanan haji ini.
Sementara itu ditempat terpisah Ketua Umum Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) H.Norman Yulian menanggapi dan mengapresiasi pernyataan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Muchlis M. Hanafi .
Norman Yulian mengungkapkan dengan hadirnya pemerintah dan Komisi Nasional Disabilitas (KND) dalam pendampingan pelayanan haji yang ramah bagi Lansia dan Disabilitas, merupakan perhatian penuh dari pemerintah bagi jemaah haji dari kalangan Lansia dan Disabilitas.
“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah hal ini Kemenag dalam penyelenggaraan ibadah haji yang ramah dan inklusi bagi Lansia dan Penyandang Disabilitas.Ini merupakan salah satu betuj hadirnya pemerintah”, kata Norman Yulian.
“Semoga pelayanan ibadah haji bagi Lansia dan Penyandang Disabilitas di tahun mendatang pemerintah tetap selalu ada dan hadir ditengah- tengah keterbatasan Lansia dan Penyandang Disabilitas,” pungkasnya
(Red)