Penulis : Riska Devi yani Pratiwi
Kabarnusa24.com | Setiap daerah di Indonesia ini tentu memiliki berbagai macam keanekaragaman budaya lokal yang tersembuyi nan indah yang jarang terendus modernisasi serta jarang tereksplor oleh mayoritas masyarakat, salah satu hal yang jarang dan hampir tidak pernah terdata salah satu nya adalah bagaimana keunikan dari budaya Suku Baduy yang memiliki ciri khas tersendiri dimana suku baduy ini mempunyai keanekaragaman dalam seni kehidupan. Suku Baduy ini juga merupakan sebuah suku terletak di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tepatnya di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidimar.
Suku Baduy sendiri terbagi menjadi 2 golongan besar, diantaranya suku Baduy dalam yang merupakan suku Baduy yang belum mengadaptasi teknologi dan kemajuan dunia modern, hingga masih berpaku pada pelestarian adat-istiadat budaya yang diturunkan oleh leluhur. Suku baduy ini juga pada malam hari masih mengunakan penerangan alami dari api yang diberi penyangga atau biasa seringkali disebut sebagai obor dan hanya dimatikan saat matahari mulai muncul di ufuk timur. Aktifitas serta kegiatan sehari-hari mereka biasanya hanya mengurus ladang dan membajak sawah kering dengan konsep terasering dan tamu dari luar biasa nya tidak bisa mengakses ke dalam kawasan suku Baduy dalam ini, mereka dapat memasuki kawasan Baduy pedalaman dengan syarat tidak membawa peralatan moedernisasi yang dapat melunturkan nilai keluhuran yang dipegang teguh oleh suku Baduy pedalaman.
Selanjutnya Golongan suku Baduy luar yang dimana suku baduy ini pengunjung dari luar dapat berkunjung ke kawasan Baduy luar. Para pegiat sosial media dan berbagai kalangan penjelajah juga sering berkunjung ke suku baduy luar walaupun hanya untuk Berkunjung saja terkadang banyak tenunan kain yang dirajut khas dari suka Baduy luar yang begitu unik dan kerap kali menjadi simbol dari keuletan dan kreativitas suku Baduy.
Suku baduy memiliki potensi yang cocok untuk digali baik dari segi keunikan nya hingga tradisi yang turun temurun pada suku Baduy sebagai wujud keberagaman adat dan budaya dari suku di Indonesia. Peluang yang dapat dikembangkan adalah terkait arsitektur rumah baduy yang dikenal dengan Sulah Nyanda, rumah yang tidak langsung menyentuh tanah atau sering kita sebut dengan nama rumah panggung. Rumah sederhana yang dibuat dari bahan alami dari alam yaitu bambu yang di sulap jadi anyaman dan digunakan sebagai dinding rumah suku Baduy dan kayu yang diambil langsung dari alam untuk digunakan sebagai tiang penyangganya.
Selanjutnya yang bisa menjadi peluang konten lokal agar penonton semakin penasaran bisa dengan kegiatan sehari hari suku baduy yang membuat orang semakin penasaran jadi ini bisa jadi daya tarik konten lokal yang tidak ada diwilayah manapun sekalipun itu luar negeri. Dimana suku Baduy mandi hanya menggunakan Daun Honje, walaupun mereka hanya mandi menggunakan daun honje tetapi itu membuat mereka terhindar dari penyakit dan tetap miliki wajah yang cantik alami. Sabut kelapa yang digunakan untuk menggosok gigi, kenapa suku baduy begini karena mereka belum memasuki era moderinisasi dan tidak mau menggunakan bahan kimia untuk mandi dan lain sebagai nya.
Setiap peluang pasti memiliki sebuah ancaman yang akan dapang mengahadi konten lokal dan semua bisa diatasi asal memiliki kebijakan yang bisa diselesaikan. Contoh ancaman nya adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan keindahan dan keunikan koten lokal ini, masyarakat cenderung mengikuti alogoritma yang berkembang saat ini padahal konten lokal seperti ini akan menambah wawasan mereka tentang keberanekaragaman suatu suku yang ada diindonesia ini. Selanjutnya kurang nya adaptasi dan inovasi sebuah konten lokal ini mau itu dari gaya penyampian nya maupun konten yang dianggap tidak keren. Ini adalah beberapa contoh ancaman konten lokal karena masyarakat juga mendominsi unsur global.
Dalam melestarikan sebuah konten lokal ada baik nya kita mencari referensi dan mendalami inovasi yang sedang trending saat ini, dan tidak ada salah nya juga kita melestarikan sebuah budaya lokal untuk menjadi sebuah konten agar dikenal oleh masyarakat luar maupu manca negara dengan begitu indonesia akan semakin terkenal di kanca dunia ini, peluang dan ancaman yang ada itu bukan lah sebuah penghalangbesar untuk konten lokal yang membagikan sebuah keunikan keunikan budaya yang ada selagi masyarakat indonesia mau berkontribusi untuk mengembangkan nya maka itu bukanlah sebuah masalah besar.