Kabarnusa24.Com- Muara Enim, Sumatera Selatan, 15 Mei 2025 — Menanggapi laporan masyarakat terkait viralnya konten di akun TikTok Relung Media Online (RMOL Sumsel) berjudul “BNNK Muara Enim Disorot: Dugaan Pasang Badan dalam Kasus Operator Belaz PT BAK Menguat”, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Muara Enim, AKBP Erlangga, S.E., M.H., memberikan klarifikasi resmi.
Pada Kamis, 15 Mei 2025 sekitar pukul 09.00 WIB, BNNK Muara Enim menerima laporan masyarakat mengenai pemberitaan liar yang beredar di media sosial. Dalam narasinya, unggahan tersebut dinilai tidak berimbang dan menyesatkan publik, sehingga merugikan nama baik institusi BNN Muara Enim.
Sebagai respons, tim BNNK melakukan monitoring terhadap akun Relung Media yang menjadi sumber pertama penyebaran konten tersebut. Diketahui bahwa pada Selasa, 6 Mei 2025 sekitar pukul 16.15 WIB, pihak BNNK Muara Enim, diwakili oleh Kepala Tim P2M, Sdr. M. Nizar, S.Ag., menerima kunjungan wartawan dari RMOL (inisial NV) untuk melakukan wawancara ringan mengenai upaya intensifikasi program P4GN di sektor pertambangan.
Dalam sesi akhir wawancara, wartawan menyinggung adanya kecelakaan kerja di tambang PT BAK yang disebut-sebut berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Menanggapi hal tersebut, Sdr. Nizar membenarkan bahwa sebelumnya ada seorang karyawan PT BAK bernama Leo Nardo yang datang ke BNNK Muara Enim bersama pihak HSE pada 29 April 2025 untuk menjalani pemeriksaan urine sebagai bagian dari lanjutan pemeriksaan MCU. Hasil skrining awal menyatakan bahwa Leo Nardo negatif dalam penyalahgunaan narkotika.
Namun, fakta ini kemudian dipelintir dalam pemberitaan yang disebar oleh akun RMOL Sumsel, dengan menggiring opini bahwa BNNK Muara Enim melindungi karyawan tambang berinisial OG (Opan Giantara) yang mengalami kecelakaan kerja pada Senin, 28 April 2025 pukul 23.30 WIB.
Perlu ditegaskan bahwa OG dan Leo Nardo adalah dua orang yang berbeda. OG tidak pernah dibawa ke BNNK Muara Enim untuk pemeriksaan urine. Bahkan, berdasarkan keterangan Manager SDM & Umum PT BAK, Bapak Okiki Onedinata, OG justru mengajukan pengunduran diri ke manajemen sehari setelah insiden dan menghindari proses investigasi internal.
Atas pemberitaan tidak akurat tersebut, Kepala BNNK Muara Enim sangat menyayangkan tindakan media RMOL yang dianggap tidak memenuhi kaidah kode etik jurnalistik, terutama terkait akurasi informasi dan keberimbangan narasi. Pihaknya meminta agar media yang bersangkutan menarik pemberitaan tersebut dan memberikan hak jawab kepada pihak yang dirugikan.
“Langkah hukum akan kami pertimbangkan jika tidak ada itikad baik dari pihak media yang telah menyebarkan disinformasi. Kami menjunjung tinggi kebebasan pers, namun juga menegaskan pentingnya tanggung jawab jurnalistik,” tegas AKBP Erlangga di akhir keterangannya.