Kabupaten Bekasi – kabarnusa24com, Swatantra,asosiasi Pedagang Cikarang (ASPEC) berharap bahwa pengusiran Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Martadinata dan Kapten Sumantri harus diiringi dengan solusi yang tepat. Menurut Sulaeman, Wakil ASPEC, tindakan pengusiran tanpa solusi bukanlah tindakan yang manusiawi. ( 12-06-2025 )
Pedagang PKL telah membayar retribusi sebesar Rp 40.000 per hari melalui tangan pengurus PKL. Maka dari itu, kita berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang tepat untuk menempatkan para pedagang ini,” ujar Sulaeman.
ASPEC berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kebutuhan para pedagang dan memberikan solusi yang adil dan manusiawi. Pengusiran tanpa solusi hanya akan memperburuk kondisi para pedagang dan tidak menyelesaikan masalah.
-Pertanyaan.
1. Apa rencana pemerintah untuk menempatkan para pedagang PKL yang diusir dari Jalan Martadinata dan Kapten Sumantri?
2. Bagaimana pemerintah akan memastikan bahwa hak-hak para pedagang PKL tetap terpenuhi?
3. Apa langkah konkret yang akan diambil pemerintah untuk menyelesaikan masalah PKL di Jalan Martadinata dan Kapten Sumantri?
Menurut hasil pantauan Sulaeman selaku wakil ketua aspec bahwa pedagang terlihat didukung oleh dinas lingkungan hidup (lh) karena setiap pagi hari truk truk pengangkut sampah sudah merapihkan sampah yang berceceran di lokasi tempat berjualan pkl’artinya selama ini pemerintah daerah kabupaten Bekasi melalui dinas lingkungan hidup (lh) wilayah 4″mendukung maraknya pedagang kaki lima (PKL).
Sulaeman selaku wakil ketua aspec berharap agar pemerintah bertanggung jawab dalam hal ini”Jangan maunya ngutip uang pedagang saja” ada pengusiran pedagang’dibiarkan begitu saja harusnya pemerintah bertanggung jawab.
semalam saja’ pengakuan pedagang PKL”Adanya sosialisasi dari pemerintah untuk pedagang kaki lima,tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu,’kami sudah belanja,kemudian kami mahu berjualan’ternyata tidak dibolehkan’ kata’salah seorang pedagang PKL di jalan RE Martadinata pedagang PKL mengaku kepada awak media’Menyesalkan sikap pemerintah menurutnya ini sangat arogan, kami orang kecil pak’kemudian dagangan kami dagangan cepat membusuk sehari tidak di jual saja akibatnya busuk ucapnya kepada awak media”mahu cari modal kesiapa lagi kami kalau dagangan kami busuk seharusnya adanya sosialisasi ada pemberitahuan terlebih dahulu ucapnya ( TIR )