Kabarnusa24.com-Kota Bandung kembali menjadi sorotan setelah dinobatkan sebagai salah satu kota termacet di Indonesia. Kondisi tersebut dinilai bukanlah sebuah prestasi, melainkan tantangan yang harus segera diatasi.
Begitu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat (Jabar), Dhani Gumelar kepada awak media, Kamis, 19 Juni 2025.
“Bukan prestasi ya bahwa Bandung dinyatakan sebagai kota termacet, tapi memang kenyataannya seperti itu,” ujarnya.
Menurut Dhani, saat ini pemerintah di berbagai level baik pusat, provinsi, maupun Kota Bandung tengah bekerja keras membangun sistem transportasi massal yang nyaman dan efisien.
Di mana Salah satunya melalui operasionalisasi bus Metro Jabar Trans yang terus ditingkatkan dari sisi kapasitas dan kenyamanan.
“Kami juga meluncurkan kartu multitrip hari ini. Kedepannya, masyarakat bisa menggunakan satu kartu untuk membayar berbagai layanan mulai dari kereta, bus, hingga parkir,” jelas Dhani.
Lebih lanjut, pihaknya tengah mendorong pemerintah pusat agar meningkatkan kapasitas layanan kereta, dengan konsep kereta realistik yang memungkinkan jarak antar perjalanan (headway) hanya 5–10 menit. Integrasi layanan antar moda juga menjadi prioritas.
“Nantinya, tiap stasiun akan terhubung langsung dengan layanan bus, bahkan angkutan umum lainnya. Kami juga akan memperbaiki tata kelola angkutan kota di Bandung,” katanya.
Saat disinggung soal solusi jangka pendek, dirinya menjelaskan, pihaknya bersama kepolisian dan Pemkot Bandung tengah menyiapkan sejumlah langkah teknis guna mengurai kemacetan.
“Kita lakukan pengaturan lalu lintas, termasuk rekayasa di beberapa simpang yang menjadi sumber kemacetan. Ini sedang dibahas bersama Pemkot,” tuturnya.
Dhani berharap wajah transportasi Bandung akan lebih baik dalam waktu dekat, dan kemacetan yang selama ini menghantui bisa berangsur terurai.