Menjaga 10 Roka’at Sholat Sunnah Jadikan Penyempurna Sholat Pardhu
Kabarnusa24.Com, Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad mengingatkan kita agar menjaga sholat-sholat sunnah yang rutin (rawatib) baik sebelum melaksanakan sholat fardhu ataupun sesudahnya.
Sholat sunnah sebelum sholat fardhu disebut Qobliyah, dan sholat sunnah sesudah sholat fardhu disebut Ba’diyah.
Sholat sunnah rawatib adalah pelengkap/penyempurna dari sholat fardhu. Karena itu hendaknya kita berhati-hati agar jangan sampai menggampangkannya dengan meninggalkan sunnah tersebut. Jika kita kehilangan darinya sebab udzur, maka segeralah mengqodhonya.
Kenapa ada sholat sunnah qobliyah?
Karena bertujuan untuk mempersiapkan sholat yang wajib. Dalam bahasa olahraga disebut pemanasan.
Dengan sholat sunnah qobliyah, hati yang semula lupa, disetel kembali supaya ingat kepada AllahSWT. Yang semula kita membicarakan urusan dunia, maka berhenti dan diganti dengan bacaan Alquran dan dzikir.
Fikiran yang asalnya melayang, memikirkan hal yang remeh, maka dengan sunnah qobliyah, menjadi fokus kepada Allah SWT.
Sunnah qobliyah mempersiapkan diri dan hati kita untuk bisa melaksanakan sholat fardhu dengan lebih khusyu’ dan hudhur.
Kenapa ada sholat ba’diyah?
Setelah sholat fardhu dilaksanakan, kita koreksi diri, masih kurang apa? Pasti masih kurang khusyu’, kurang mantap, dan lain-lain Maka sholat ba’diyah inilah yang menyempurnakannya. Sehingga sholat fardhu yang telah kita lakukan, benar-benar dinyatakan sempurna.
Sholat rawatib ada yang muakkad dan ada yang ghairu muakkad.
Pertama,.. Sholat rawatib yang muakkad artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya baik dalam keadaan muqim ataupun musafir.
Kedua,.. Sedangkan sholat rawatib ghairu muakkad, kadang-kadang tidak dikerjakan oleh Rasulullah SAW.
Apa saja sholat rawatib yang muakkad itu?
SHUBUH
Dilaksanakan setelah terbitnya fajar yaitu sesudah adzan subuh. Sholat sunnah ini pahalanya sangat besar sekali.
Rasulullah SAW bersabda,
ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها
artinya,“Dua roka’at sebelum shalat subuh itu lebih baik daripada dunia seisinya.”
Dalam riwayat lain disebutkan, “Dua roka’at sebelum subuh lebih aku cintai dari dunia seisinya.”
Coba kita renungkan, jika kita berusia 1000 tahun kemudian bekerja mati-matian, siang dan malam, apakah dapat menguasai sepersepuluh dari dunia ini?? Pasti tidak mungkin bisa, bukan? Tapi jika kita melaksanakan 2 roka’at sebelum subuh yang ringan saja, maka kita mendapatkan pahala yang sangat besar, yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Subhaanallah… Maka sungguh rugi sekali jika kita meninggalkannya.
DHUHUR
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, beliau berkata,
صليت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم ركعتين قبل الظهر وركعتين بعدها
artinya,“Aku sholat bersama Rasulullah SAW 2 roka’at sebelum dhuhur dan 2 roka’at sesudah dhuhur.”
Dari Ummu Habibah, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menjaga 4 roka’at sebelum dhuhur dan 4 roka’at sesudah dhuhur, maka Allah akan mengharamkan dia disentuh api neraka.”
MAGHRIB dan ISYA’
Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah ra, beliau berkata, “Nabi SAW sholat di rumah 4 roka’at sebelum dhuhur, kemudian keluar ke masjid untuk mengimami sholat, lalu masuk ke rumah lagi dan sholat 2 roka’at. Dan Nabi SAW sholat maghrib di masjid bersama orang-orang kemudian masuk ke rumah dan sholat 2 roka’at ba’diyah maghrib. Kemudian sholat isya’ bersama orang-orang di masjid dan masuk ke rumahku, lalu sholat 2 roka’at ba’diyah isya’.”
Lihatlah, bagaimana istiqomahnya Nabi SAW dalam menjalankan sholat-sholat sunnah setiap harinya. Jika Beliau aja yang sudah dapat jaminan masuk surga tidak pernah meninggalkan sunnah. kenapa malah kita yang mengentengkannya, Seolah-olah kita tidak butuh terhadap pahala sunnah tersebut.
Karena itu, marilah kita perbaiki diri kita, kita sempurnakan sholat kita dengan melaksanakan sholat-sholat sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Sehingga sholat kita diterima disisi Allah SWT. (y-wa)
Sumber : Kutipan Ceramah Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf.