Bondowoso, – Kabarnusa24.com
Kepala BPS Bondowoso Muhamad Ismail mengatakan angka kemiskinan di Bondowoso mengalami penurunan.
Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi di Bondowoso mengalami peningkatan hampir selevel dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
” Prestasi ini sangat menggembirakan. Dan, OPD atau Organisasi Perangkat Daerah dan BPS harus selalu bersinergi untuk kemajuan Bondowoso, “ungkapnya
dalam acara Fokus Gruop Discussion bertajuk ‘Indikator Sosial dan Ketenagakerjaan’ di Hotel Grand Padis Bondowoso, Rabu (14/12).
Ismail menambahkan indikator indikator makro ekonomi yang terjadi di Bondowoso seperti kemiskinan yang menurun, pertumbuhan ekonomi yang naik, IPM (Indeks Pendidikan Manusia) yang naik dan pertumbuhan ekonomi Bondowoso 3,75 persen yang naik hampir selevel dengan Jawa Timur sangat menyenangkan bagi BPS Bondowoso dan Pemkab Bondowoso.
“Kedepannya BPS dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso harus terus meningkatkan kerjasama, ” Katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial P3AKB Anisatul Hamidah menyoroti masih tinggi nya angka pernikahan dini di Bondowoso. Dari data Kantor Pengadilan Negeri Bondowoso ada 800 kasus yang mengajukan dispensasi pernikahan namun dikabulkan 650 kasus.
Dan untuk menekan angka pernikahan dini pihak Dinas Sosial P3AKB terus melakukan upaya konkret. Misalkan dengan membuka sekolah orang tua hebat (soth), bekerja sama dengan sekolah sekolah agar para siswa meneruskan sekolah ke level yang lebih tinggi dan tolak nikah dini, bekerja sama dengan Rutgers Indonesia dan power to yout dan Fatayat NU untuk menekan pernikahan dini, serta banyak langka untuk mengatasi stunting yang masih menjadi persoalan di Bondowoso.
(eko/AR).