Transformasi Digital Bagian Penting Revitalisasi KUA
Menurutnya digitalisasi dan penggunaan AI (artificial intelligence) dapat menjadi solusi yang meringankan beban layanan KUA yang besar.
“Solusi digitalisasi dan AI akan menjadi jawaban atas beban layanan KUA yang besar” tuturnya.
Tidak hanya itu reasesment dan penguatan kapasitas Penghulu menjadi bagian yang tak kalah penting untuk terus meningkatkan SDM yang bertugas di KUA dalam memberikan layanan keagamaan kepada masyarakat.
“Reassesmen dan penguatan kapasitas Penghulu juga penting untuk meningkatkan mutu layanan, misalnya kualitas Penghulu dalam membaca Al-Quran kurang standar atau fasih,” terangnya.
Lebih lanjut, Adung menggambarkan, “Misalkan, coba jajaki pendekatan Massive Online Open Courses (MOOC’s) untuk melaksanakan Bimbingan Perkawinan, entah dalam skema BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah) maupun BRUN (Bimbingan Remaja Usia Nikah), sehingga target pasangan catin ter-bimwin itu tidak melulu bergantung pada pola offline”
Adung menambahkan bahwa Kepala Kankemenag Kab/Kota harus memiliki kemampuan komunikasi dan negosiasi yang mumpuni sehingga dapat mengajak Pemda untuk urun rembug memikirkan penyediaan layanan keagamaan di wilayahnya.
“Communication and negotiator skill’s menjadi mutlak bagi Kepala Kankemenag sebagai Pembina Kinerja KUA. Misalkan, untuk mendapatkan hibah lahan Pemda untuk KUA. Kepala Kankemenag harus kreatif”, tegas Adung.
Adung, menyimpulkan bahwa program prioritas Menteri Agama harus diperhatikan secara utuh. “Dalam program revitalisasi KUA harus dibawa serta program transformasi digital. Karena itu, perhatikan semua program prioritas Gusmen secara utuh, jangan parsial”, pungkasnya.
Berbagai arahan tersebut diuraikan oleh Adung Abdul Rochman, Selasa (13/6/2023) saat menjadi narasumber dalam kegiatan Konsolidasi Kelembagaan KUA dan Manajamen Kinerja Pimpinan Tingkat Kabupaten/Kota yang digelar di Jakarta.
Sumber : PERS RILIS BIMAS ISLAM KEMENAG RI